Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menekan inflasi dengan membuka pasar murah di kelurahan. Upaya itu guna mencegah harga bahan pangan pokok terus melonjak.
"Operasi pasar beras dan minyak goreng rutin di kelurahan-kelurahan,"
tegas Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang
Eko Sri Yuliadi, Selasa (28/3).
Eko menjelaskan kerap terjadi perbedaan harga di pasar meski
komoditasnya sama. Hal itu tergantung pada level pasarnya. Harga beras di pasar Bunulrejo bisa jadi berbeda dengan harga di pasar Oro Oro Dowo. Terkadang, perbedaan harga bisa selisih Rp500-Rp1.000 per
kg.
"Kelas pasar bisa mempengaruhi harga barang. Di Kota Malang ada 26
pasar," katanya.
Saat ini, harga beras medium masih dikisaran Rp12.000 per kg. Sedangkan
minyakita Rp14.000 per liter. Ia mengakui harga daging ayam dan telur
mengalami kenaikan lantaran meningkatnya permintaan konsumen selama
Ramadan.
Harga daging ayam semula Rp32.000 menjadi Rp34.000 per kg. Harga telur
ayam boiler Rp28.000 semula Rp26.000 per kg. "Kami mengimbau masyarakat agar belanja seperlunya," ujarnya.
Di sisi lain, urban farming dikembangkan di kelurahan-kelurahan. Lurah
Arjowinangun Andi Hamzah menyatakan pertanian perkotaan dikembangkan
guna memenuhi kebutuhan warga setempat.
Warga Arjowinangun menanam cabai, sayur mayur dan bunga telang. Produk
itu dikemas lalu dijual. Hasilnya untuk kas RW. Sebagian panen untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. (N-2)