BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan dana
siap pakai (DSP) Rp250 juta dan bantuan kebutuhan dasar Rp100 juta untuk penanganan siaga darurat bencana banjir, gerakan tanah, dan angin puting beliung di Klaten, Jawa Tengah.
Bantuan DSP dan bantuan kebutuhan dasar untuk penanganan siaga darurat
bencana tersebut, diserahkan oleh Tenaga Ahli BNPB/Danpospenas Bencana,
Kolonel (Inf) Heri Setiono, kepada Sekretaris Daerah Jajang Prihono di
Ruang B2 Pemkab Klaten, Rabu (22/3).
Penyerahan bantuan DSP dan kebutuhan dasar untuk penanganan siaga
darurat bencana banjir, gerakan tanah, dan angin puting beliung dihadiri Asisten II Muh Nasir, Plt Kalak BPBD Klaten Syahruna, dan camat yang wilayahnya terdampak bencana tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Jajang Prihono, dalam sambutannya
mengatakan bahwa curah hujan sampai sekarang ini masih cukup tinggi.
Sehingga, banyak kejadian banjir terutama di delapan wilayah kecamatan
itu akibat luapan sungai .
Selanjutnya, BPBD Klaten telah siap menghadapi ancaman bencana di musim
hujan, termasuk tanah longsor dan angin puting beliung. Kesiapsiagaan
menghadapi ancaman bencana alam ini adalah dalam upaya mitigasi atau
pengurangan risiko bencana.
"Alhamdulillah menjelang Ramadan 1444 Hijriah, Kabupaten Klaten mendapat berkah bantuan berupa DSP Rp250 juta dan logistik Rp100 juta dari BNPB untuk penanganan siaga darurat bencana banjir, gerakan tanah, dan angin puting beliung," ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli BNPB/Danpospenas Bencana, Kolonel (Inf) Heri
Setiono, mengungkapkan bahwa kondisi iklim dan cuaca sekarang sudah
tidak bisa dijadikan pegangan. Hal itu disebabkan dengan adanya
perubahan ekosistem secara global.
Kabupaten Klaten termasuk daerah rawan bencana. Karena itu, BPBD
harus menyiapkan masyarakat atau relawan tangguh bencana untuk mitigasi
atau pengurangan risiko bencana. Selain itu, potensi bencana perlu
dipahami untuk pencegahan awal.
"Hal itu penting untuk mencegah korban jiwa. Maka, untuk pengurangan
risiko bencana kita harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman
bencana banjir, gempa bumi, dan erupsi Gunung Merapi," ujar Tenaga Ahli
BNPB Heri Setiono. (N-2)