PARTISIPASI Pemerintah Daerah dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2022 dinilai meningkat cukup signifikan. IGA merupakan ajang penghargaan yang diinisiasi pemerintah pusat melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bagi daerah terinovatif.
Pada 2022, sebanyak 510 Pemda melaporkan inovasinya dengan total inovasi sebanyak 26.900 inovasi. Angka tersebut diharapkan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Kepala BKSDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo berharap pada tahun ini partisipasi Pemda dalam melaporkan inovasi terus meningkat.
Baca juga : BSKDN Kemendagri Pacu OPD Jatim Lakukan Transformasi Kinerja Berbasis Riset dan Inovasi
Ia mengaku optimistis mendorong Pemda untuk segera melaporkan inovasinya dengan tertib. Inovasi yang terlapor pada 2023 ditargetkan dapat mencapai 30.000 inovasi. Guna meningkatkan jumlah inovasi yang terlapor tersebut, dia meminta jajarannya untuk melakukan pendekatan terharap Pemda terutama kepada daerah yang belum melaporkan inovasinya.
Lebih lanjut, Yusharto berharap, pada tahun 2023 partisipasi Pemda dalam melaporkan inovasi terus meningkat. Dirinya optimis pihaknya dapat mendorong Pemda untuk segera melaporkan inovasinya dengan tertib. Dia menambahkan, inovasi yang terlapor pada tahun 2023 ditargetkan dapat mencapai 30.000 inovasi. Guna meningkatkan jumlah inovasi yang terlapor tersebut, dia meminta jajarannya untuk melakukan pendekatan terharap Pemda terutama kepada daerah yang belum melaporkan inovasinya.
Baca juga : Realisasi PAD Bojonegoro Tertinggi Se-Indonesia Capai 137,06%
"Masih terdapat sekitar 31 daerah yang tidak melaporkan inovasi. Di tahun 2023 di awal-awal ini, ayo kita dekati daerah-daerah tersebut sehingga proporsi daerah yang melaporkan inovasi di tahun 2023 lebih besar dibandingkan tahun 2022," katanya dalam Penajaman Program dan Kegiatan di Lingkungan BSKDN. di Jakarta, Senin (20/3).
Dia mengimbau jajarannya agar mengapresiasi Pemda yang melaporkan inovasinya pertama kali. Menurutnya, apresiasi tersebut akan menjadi motivasi bagi Pemda untuk berlomba-lomba melaporkan inovasinya lebih dahulu.
"Mari kita tantang bersama terutama bagi daerah otonom baru di Papua (untuk melaporkan inovasinya), kalau bisa menjadi daerah yang pertama kali melaporkan inovasinya di tahun 2023," tambahnya.
Yusharto menjelaskan, untuk mendorong peningkatan jumlah inovasi daerah, pihaknya tengah melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak. Hal itu salah satunya kerja sama dalam pengembangan Jejaring Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas) bersama Kementerian PAN-RB dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Kerja sama tersebut memungkinkan Pemda dapat saling berbagai informasi mengenai inovasi pelayanan publik.
"Kita akan saling berbagi data meng- interoperability -kan aplikasi yang kita miliki dengan aplikasi yang ada di LAN dan Kementerian PANRB dengan dukungan pembiayaan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)," pungkasnya. (RO/Z-5)