SEBANYAK 42 calon diplomat dari Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu)
Kementerian Luar Negeri RI, dipimpin Direktur Sekolah Dinas Luar
Negeri mengunjungi Bio Farma di Bandung.
Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi di Bandung, Jumat (17/3) menyambut baik kunjungan. Dia mengungkapkan bahwa kunjungan ini bermanfaat untuk menjelaskan bagaimana pemahaman baru mengenai cara kerja sebuah industri farmasi. Hal itu akan membantu para diplomat muda ketika menjalankan tugas, terutama dalam mendiseminasikan informasi dan memahami audiens.
"Bio Farma telah banyak didukung oleh rekan-rekan dari Kemlu. Selain
dari sisi diplomasi vaksin, banyak juga dibantu untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi dengan beberapa perusahan lewat jalur diplomasi," jelasnya.
Selain itu, ujar Soleh Ayubi, dalam mengembangkan berbagai inovasi produk baru, Bio Farma mengeksplorasi kolaborasi dengan berbagai pihak
internasional. Dari sisi kolaborasi non bisnis perusahaan punya hubungan yang cukup erat dengan UNICEF, PATH dan DCVMN.
"Nantinya harapan kita tidak berhenti di situ. Kami akan mencoba mengeksplorasi kolaborasi, menguatkan kehadiran market kita di
luar negeri, tentunya kita membutuhkan kolaborasi dari Kemlu,"
sambungnya.
Kebanggaan Indonesia
Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri Lintang Paramitasari mengungkapan.
merasa bangga kepada Bio Farma karena telah menjadi produsen vaksin di
kancah dunia.
Pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi kepada Bio
Farma telah menerima 42 calon diplomat muda. Bio Farma telah menjadi
kebanggaan Indonesia dan menorehkan sejarah besar untuk Indonesia dengan menjadi produsen vaksin di Dunia.
"Ada 42 calon diplomat muda yang akan membantu Bio Farma di masa
mendatang untuk mempromosikan dan menyambungkan kolaborasi dalam
transfer teknologi. Kami melihat banyak ancaman penyakit menular dan
kami ingin Bio Farma menjadi garda terdepan dalam menjadi ketahanan
dalam bidang kesehatan," terangnya.
Menurut Lintang, kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
Indonesia berkontribusi bagi dunia kesehatan baik nasional maupun
internasional.
Sekolah Dinas Luar Negeri (sebelumnya dinamakan Akademi Dinas Luar Negeri disingkat ADLN) adalah program pendidikan dan pelatihan fungsional Diplomat dasar pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang baru direkrut melalui penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil untuk menempati posisi Pejabat Diplomatik dan Konsuler. (N-2)