GUBERNUR Lampung Arinal Djunaidi diusulkan jadi penerima penghargaan Satyalencana Pembangunan dan Satyalencana Wira Karya dari Pemerintah Pusat.
Tim Penilai melakukan peninjauan langsung ke lapangan di Provinsi Lampung untuk melihat dari dekat program unggulan yang dilakukan Gubernur.
Terkait hal itu, Gubernur memaparkan sejumlah program unggulan kepada Tim yang berasal dari Sekretariat Militer Presiden RI dan Kementerian Pertanian RI yang diketuai oleh Brigjen TNI Heri Wiranto. Pemaparan dilakukan di Mahan Agung, Rabu (15/3).
Salah satu program unggulan yang dipaparkan Gubernur adalah Kartu Petani Berjaya berbasis elektronik (e-KPB).
Baca juga: Ibu Negara Menanam Pohon Alpukat di Rumah Dinas Gubernur Lampung
Dalam paparannya, Arinal mengatakan Provinsi Lampung yang memiliki luas wilayah sebesar 33.553,55 km², saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 9.081.800 jiwa, terbesar ke-3 di luar Pulau Jawa.
Sekitar 70% dari Penduduk Provinsi Lampung berada di wilayah pedesaan dan mayoritas bekerja di sektor pertanian.
Arinal menyebut sumbangan usaha pada PDRB Provinsi Lampung didominasi oleh pertanian dengan share sebesar 27,90 %, dan penyerapan tenaga kerjanya yang juga dominan.
Berdasarkan hal tersebut, ia bependapat kebijakan di sektor pertanian secara luas menjadi prioritas untuk diintervensi meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas petani untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut juga selaras dengan Visi RPJMD Provinsi Lampung periode 2019-2024, yaitu Rakyat Lampung Berjaya dengan Misi ke-2 dan ke-5 yang menjadi dasar pelaksanaan program unggulan Provinsi Lampung untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, perikanan, dan kehutanan yaitu Program Kartu Petani Berjaya (KPB).
Gubernur arinal mengatakan KPB merupakan program yang menghubungkan semua kepentingan pertanian dengan tujuan mencapai kesejahteraan petani dan semua pihak yang terlibat dalam proses pertanian secara bersama-sama yang tertuang dalam Pergub Nomor 9 Tahun 2020.
Untuk percepatan pencapaian target KPB dan implementasi transformasi digital, ia menyebut perlu dilakukan pemanfaatan teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam Program e-KPB untuk memberikan layanan terpadu dan berkesinambungan kepada pengguna KPB.
Gubernur berpendapat e-KPB diperlukan untuk dapat memberikan jaminan kepada petani terkait kepastian mendapat benih/bibit, pupuk, obat-obatan, secara tepat waktu sesuai dengan kebutuhan petani, kepastian pasar produk pertanian dengan harga yang menguntungkan para petani,
Selain itu, lanjutnya, e-KPB untuk bantuan permodalan dalam bentuk kredit usaha tani dalam meningkatkan produktivitas usaha tani, layanan asuransi, bantuan dan pembinaan manajemen usaha dan teknologi, beasiswa bagi anak petani miskin yang berprestasi serta upaya penyelesaian permasalahan petani secara terstruktur, sistematis dan terpadu serta berkesinambungan.
Baca juga: Dedi Mulyadi Raih Penghargaan Satyalencana Kebudayaan
Untuk memastikan keberhasilan program e-KPB, Arinal menyebut Pemprov Lampung menyusun langkah-langkah yang antara lain, penyusunan kebijakan atau regulasi, penyusunan tata kelola dan manajemen, penyusunan tata laksana, pengelolaan dan pemanfaatan teknologi informasi, kelembagaan dan pengelola e-KPB, pendampingan impelementasi e-KPB dan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian.
Gubernur Arinal mengatakan Program e-KPB telah diimplementasikan sebagai inovasi dalam sektor pertanian secara luas. Antara lain, untuk meningkatkan kinerja produksi tanaman pangan khususnya untuk padi, jagung dan ubi kayu, penguatan kelembagaan dan kinerja Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah OKKP-D, dan di sektor kelautan dan perikanan (restocking / Penebaran Benih dan Perikanan Berkelanjutan).
Arinal menyebut dari total 14 layanan, terdapat enam layanan utama yang tertuang di dalam Peraturan Gubernur e-KPB yang sudah berjalan atau dilaksanakan yaitu e-Saprotan, e-Permodalan, e-Asuransi, e-Pemasaran, e-Bantuan dan e-Beasiswa.
"Adapun dalam prosesnya dilakukan pengembangan delapan layanan, dimana untuk 2 layanan telah dilaksanakan yaitu e-Keanggotaan dan e-Puber (pupuk bersubsidi). Adapun 6 (enam) layanan lainnya dilaksanakan pada tahun ini yaitu e-Gudang Ternak, Hallo Medic vet, e-Sertifikasi Benih,e-Market, e-Alsintan dan e-Pasar Lelang," lanjutnya.
Ia menegaskan program e-KPB adalah program unggulan yang mensinergikan berbagai pihak yang terlibat, multi sektor, dengan keterpaduan program untuk meningkatkan kesejahteraan petani, guna mendorong produktifitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia juga menegaskan Pemprov Lampung telah berupaya untuk menanggulangi berbagai kendala yang ada dengan mitigasi di tahun 2023.
"Pengembangan-pengembangan dilakukan secara bertahap dalam hal menanggulangi permasalahannya dengan upaya yang konkrit sehingga target ditahun 2023 berjalan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan," pungkasnya. (Z-6)