MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, meresmikan Pusat Ilmu Kebumian Siti Nurbaya Center (SNC) di Fakultas Geografi UGM, Rabu (15/3).
Siti Nurbaya mengatakan, keinginan mendirikan pusat ilmu kebumian sudah ada sejak 1980-an, sejak dirinya berkarier sebagai pegawai negeri sipil. Namun, keinginan itu telah tercapai sekarang ini melalui kerja sama antara KLHK dengan Fakultas Geografi UGM.
"Saya dulu sudah merintis pusat studi kebumian ini sejak 1980-an. Saya berterima kasih atas dukungan dari kawan-kawan (akademisi). Kegiatannya harus dilakukan. Penghargaan tinggi atas komitmen dan dukungan membangun pusat studi kebumian dan lingkungan ini," ucap Siti Nurbaya di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta , Rabu (15/3).
Pusat Ilmu Kebumian ini, menurut Siti Nurbaya, dapat memberikan informasi soal kebumian melalui penyediaan data spasial soal kondisi iklim, peta bencana, hingga kualitas air dan udara. Ia berharap, keberadaan pusat studi ini bisa berguna bagi pemerintah, masyarakat dan industri serta kebutuhan informasi dari kampus lain.
"Pusat informasi ini nantinya bagian dari upaya edukasi melalui penyiapan geoportal dan mendukung preparasi kebijakan yang akurat," terangnya.
Gunakan Teknologi e-Science
Pusat ilmu kebumian SNC ini menyediakan portal yang berisi informasi soal kondisi lapisan udara bumi, sumber data bencana, hingga peta spasial. Peta tersebut berisi tentang informasi soal klasifikasi daerah aliran sungai, data lahan kritis, lahan rawan erosi, rawan limpasan dana penutupan lahan,
indeks kualitas air laut, tipologi arahan pemulihan tambang, bukaan tambang, indeks kualitas air, bukaan tambang di Kalimantan, serta indeks kualitas udara.
Dosen Fakultas Geografi UGM, Nur Mohammad Farda memaparkan, penyediaan portal informasi tentang kebumian ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak dengan menggunakan teknologi e-Science, seperti database, workflow management, visualisasi, dan teknologi komputasi awan.
"Informasi kebumian dan lingkungan pada geoportal ini didukung dengan kemampuan high performance computing. Kita harapkan informasi yang kita sediakan bisa digunakan oleh banyak universitas, kementerian dan lembaga, industri serta institusi riset," ungkapnya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Kerja Sama dan Pengembangan Usaha UGM, Ignatius Susatyo Wijoyo, menyampaikan, pihaknya menyambut baik keberadaan pusat ilmu kebumian ini sebagai bentuk hasil kolaborasi KLHK dan Fakultas Geografi UGM dalam menyediakan platform diseminasi dan penyediaan data spasial dari kolaborasi hasil riset peneliti ilmu bumi di Indonesia.
"Kita berharap, hasil riset ini bisa mendukung pencapaian SDGs dan tercapainya target pembanguan rendah karbon oleh pemerintah yang sejalan dengan program kerja UGM untuk mendukung transisi energi, ketahanan pangan dan mitigasi perubahan iklim sehingga bisa memberi manfaat luas bagi
masyarakat," pungkas Ignatius. (Z-4)