12 March 2023, 07:58 WIB

PT KAI Pastikan Perjalanan Kereta Api tidak Terganggu Awan Panas Merapi


Agus Utantoro |

MANAJER Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Frananti Wibowo, Minggu (12/3), menegaskan perjalanan kereta api, yang melintas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak terganggu oleh erupsi Gunung Merapi.

"Debu erupsi Merapi tidak sampai ke jalur KA yang ada di wilayah Daop 6 sehingga masinis juga tidak terganggu jarak pandangnya," katanya.

Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir dalam melakukan perjalanan KA yang melintasi wilayah DIY.

Baca juga: Merapi Meletus, Tiga Desa di Boyolali Diguyur Hujan Abu

Menurut dia, meski aman dari erupsi Gunung Merapi, para petugas KAI Daop 6 Yogyakarta tetap fokus menyiapkan sarana dan prasarana untuk antisipasi segala kemungkinan serta memantau stasiun dan track yang berada di wilayah terdekat Gunung Merapi untuk memastikan kelancaran perjalanan KA.

"KAI tetap mewaspadai segala kemungkinan dengan terus berkoordinasi dan memantau perkembangan dari BMKG serta stakeholder terkait lainnya," katanya.

Guguran awan panas

Sementara itu, Balai penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, melaporkan pada Minggu (12/3) dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi 6 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter.

Baca juga: Merapi Erupsi Sejauh 4 Kilometer, BPPTKG : Yang Terbesar Setelah 2021

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Susanto, Minggu (12/3), menjelaskan awanpanas guguran dan lava pijartersebut semuanya mengarah ke barat daya.

"Gunung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah," jelas Susanto.

Kegempaan, katanya, 6 kali awan panas guguran dengan durasi maksimal 190 detik, guguran 25 kali dengan durasi maksimal 132,6 detik, kegempaan fase banyak atau hybrid 12 kali dengan durasi maksimal 7,7 detik, gempa vulkanik dangal 6 kali dengan durasi maksimal 15,4 detik dan gempa vulkanik dalam 1 kali dengan durasi 10,5 detik. 

"Status masih pada level  III atau siaga," katanya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

"Masyarakat diharapkan tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan," katanya.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, katanya maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Z-1)

BERITA TERKAIT