Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Ahmad Ramadhan mengatakan sebanyak 114 personel Polri dikerahkan untuk mencari korban tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.
Ia menjelaskan bahwa, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Polda Kepulauan Riau pada Kamis malam, jumlah korban yang meninggal dunia akibat bencana itu telah mencapai 33 orang.
“Jumlah tersebut belum termasuk korban yang dinyatakan hilang,” ujar Ramadhan kepada wartawan di lapangan Mako Korps Brimob, Depok, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: 33 Orang Korban Jiwa Longsor Natuna Ditemukan
Guna mempercepat proses evakuasi, Polri, Bersama TNI, dan para pemangku kepentingan mengerahkan alat berat. Mereka juga menggunakan cara manual dalam pencarian.
Selain melakukan pencarian korban hilang, terdapat tim polwan dan tim psikolog yang melakukan pemulihan dari trauma kepada anak-anak korban tanah longsor.
Baca juga: Seratus Keluarga Korban Longsor Natuna akan Direlokas
i“Ada kegiatan juga, dapur umum. Polri membuka dapur umum untuk rekan-rekan korban, ya. Lokasi dapur umum tersebut di pos lintas batas negara (PLBN),” tuturnya.
Dalam konferensi pers sebelumnya, Ahmad Ramadhan juga mengumumkan Polri membuka layanan hotline untuk menerima laporan pengaduan, termasuk laporan pengaduan korban hilang dengan nomor 0811-691-4646 dan 0852-7227-8707.
Sementara itu, nomor hotline yang dibuka oleh Dinas Kominfo Natuna adalah 0887-0819-7717.
Pada prinsipnya, Polri bersama TNI dan stake holders lain berupaya semaksimal mungkin untuk membantu para korban, kata Ahmad Ramadhan.
Terdapat 1.216 orang mengungsi akibat bencana tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3) tersebut. Para pengungsi tersebar di empat titik yang terdiri atas pos lintas batas negara 219 orang, Puskesmas Serasan 215 orang, Pelimpak serta Masjid Al Furqon 500 orang, dan SMA 1 Serasan 282 orang. (Ant/Z-11)