STOK beras dan minyak goreng (migor) di Perum Bulog Cabang Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami kekosongan. Hal ini diungkapkan Pemimpin Cabang Bulog Larantuka, David Donny Donny, kepada Metro TV melalui telepon selulernya, Kamis (9/3).
"Namun kami sudah mengajukan ke pusat, hanya barangnya belum datang. Soal kepastian kapan datangnya stok itu, belum pasti," kata David.
Pihaknya sudah mengantongi izin penerimaan beras Move Nas dari Bulog Kanwil Jatim sebanyak 500 ton untuk gudang Larantuka dan 300 ton untuk gudang Lembata. Hari ini sudah masuk 100 ton di gudang Lembata. Pihaknya juga mengajukan pasokan minyak goreng sebanyak 40.000 liter untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
Baca juga: Panen Padi Nusantara, Klaten Mantapkan Posisi Sebagai Daerah Penyangga Pangan
Tentang bahan kebutuhan pokok lain, ia mengatakan tidak ada masalah. Misalnya, gula pasir masih tersedia 13.000 kg dan terigu 2.000 kg.
Menurut dia, dari Januari hingga Februari 2023, Bulog Larantuka menyalurkan sekitar 517 ton beras kepada masyarakat Flores Timur dan Lembata dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). "Januari itu, kami menyalurkan sebanyak 79 ton dan Februari ini kita sudah 388 ton dan awal Maret 50 ton. Beras yang kami salurkan ialah program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras, mengingat beras di Flores Timur dan Lembata mengalami kenaikan harga sebelumnya," ungkapnya.
Baca juga: Stok Beras di Kabupaten Muna Aman Hinga Hari Raya Idul Fitri 1444 H
Dirinya meminta masyarakat Flores Timur dan Lembata tak perlu khawatir terkait stok beras karena pihaknya mengantongi izin penerimaan beras Move Nas tahap II. Ini untuk menjaga ketersediaan beras guna operasi pasar yang dilakukan secara bertahap. (Z-2)
