HUJAN deras berjam-jam yang mengguyur wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Selain merendam ratusan rumah, jembatan antardesa putus di Desa Jatibanteng, Selasa (28/2) malam.
Akibatnya, warga pun harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai demi bisa beraktivitas ekonomi dan perkantoran. Seorang perangkat desa nyaris hanyut saat melintasi arus deras. Empat sepeda motor warga juga dilaporkan hilang karena hanyut.
Warga tampak melintasi derasnya aliran sungai Jatibanteng, Rabu (1/3) pagi. Warga ini nekat bertaruh nyawa lantaran jembatan penghubung antardesa Jatibanteng dan Besuki hanyut disapu banjir pada Selasa malam.
Baca juga: Ambles Dua Meter, Jalan Menuju Pulau Penyangga
Air deras ia terjang dengan tetap mengangkat tas dan sepatu untuk bekerja di kantor Desa Jatibanteng. Ia bahkan nyaris hanyut saat ketinggian air sungai yang ia seberangi mencapai dada dan sambil berteriak minta bantuan bupati setempat.
Derita warga ini diakui mereka sudah berlangsung bertahun-tahun setelah jembatan permanen beton hanyut pada 2019. Jembatan bambu yang baru mereka bangun seminggu lalu ini kembali hanyut disapu banjir hingga membuat akses warga terputus.
Derasnya arus banjir sungai juga membuat empat sepeda motor yang hendak menyeberang jembatan Limpas Desa Wringin Anom terseret. Beruntung pengendaranya berhasil selamat.
Baca juga: Banjir Landa Tiga Kecamatan di Kabupaten Sambas Kalbar
"Dua motor berhasil ditemukan warga di bebatuan sungai yang mulai surut. Kondisi jembatan yang rusak diterjang material batu membuat warga pun terpaksa harus memikul motor menyeberangi sungai sepanjang 10 meter," ujar Ayu, warga Jatibanteng.
Hingga Rabu siang, petugas gabungan dan muspika Kecamatan Jatibanteng bersama warga masih melakukan pencarian motor yang hilang. Warga berharap pemerintah segera membantu membangun jembatan dan membuat tangkis penahan agar rumah warga tidak tergerus banjir. (OL-14)