BADAN Pengurus Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Surakarta, Jawa Tengah, menggelar musyawarah cabang (Muscab) ke-11 tahun 2023 pada Rabu (15/2).
Organisasi ini tengah dihadang masalah, sehingga banyak anggotanya yang rontok saat harus melewati tantangan regulasi PP 5/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko.
Jumlah anggota tersisa 62 orang dari semula 140 anggota. "Sebuah tantangan berat. Tetapi saya yakin, Aria Sakti yang terpilih secara bulat, akan mampu membuat langkah langkah strategis, bersama pengurus BPC lainnya selama lima tahun ke depan," ujar Rudi Jauhari, ketua BPC demisioner seusai menyerahkan jabatan kepada Aria Sakti.
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa yang hadir dan membuka Muscab XI BPC Gapensi Solo di Mega Land mengatakan, harus ada strategi jitu untuk mengatasi berbagai tantangan yang menghadang di era digitalisasi .
"Jangan sampai ada yang menusuk dari belakang. Karena hal itu akan membuat persoalan baru. Banyak contoh terjadi di sejumlah daerah, yang namanya paket pekerjaan jatuh ke pengusaha luar daerah, seperti dari Sumatra, Kalimantan, bahkan Papua. Kalau tidak ada orang dalam, pasti tidak mungkin orang luar tahu. Ini jangan sampai terjadi di Solo," ujar Teguh.
Ia berharap, pengurus baru BPC Gapensi Solo terpilih akan mampu menggelar karsa dan karya untuk mensukseskan program pembangunan kota, dan bukan sekadar jadi penonton. Muscab XI dengan tema Meningkatkan Profesionalisme dan Optimisme Jasa Konstruksi Dalam Membangun Sinergitas Dengan Kebijakan Baru di Era Digitakisasi yang Kompetitif, hendaknya menjadi penyemangat selama 5 tahun ke depan.
Strategi jitu
Ketua BPD Gapensi Jateng Lilik Eko Priyono dalam sambutannya juga menegaskan, di samping tangguh dalam menyikapi berbagai regulasi jasa konstruksi, maka pengurus baru dituntut mampu membuat strategi jitu di era digitalisasi ini.
"Pengurus harus memiliki program realistis untuk anggota dan berjuang mengalahkan hambatan yang ada," tandas Eko Priyono, yang merujuk kebijakan PP No 5 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko.
Setahun terakhir ini kebijakan terbaru di sektoe jasa konstruksi tersebut memang menjadi tantangan berat. Rudi Jauhari mengakui, banyak anggota yang tidak mampu memenuhi persyaratan sesuai PP No 5 Tahun 2021.
Persyaratan seperti menyediakan kualitas SDM tinggi menjadi beban, belum yang lainnya. "Karena banyak tidak mampu membuat mereka beralih ke usaha lain. Itulah yang membuat anggotta Gapensi terus berkurang," pungkas Rudi.
Sementara Aria Sakti yang teepilih secara bukat sebagai ketua baru yang akan menahkodaoi BPC Gapensi Solo lima tahun ke depan, berjanji akan berkoordinasi dengan pemkot untuk menyukseskan program pembangunan Kota Surakarta. (N-2)