08 February 2023, 12:35 WIB

Jaga Stabilitas Harga, Bupati Bandung Bertekad Amankan Suplai Barang Kebutuhan


Naviandri |

 

PANJANGNYA rantai distribusi perdagangan, salah satu penyebab naiknya
harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Stok kebutuhan pangan di pasar-pasar dinilai relatif
aman dan tidak terjadi kelangkaan.

"Kami akan berupaya dan terus mencari suplai supaya kebutuhan pasar di
wilayah Kabupaten Bandung bisa terkendali," kata Bupati Bandung Dadang
Supriatna, Rabu (8/2), seusai memantau harga pangan bersama jajaran
Forkopimda.

Berdasarkan hasil pantauan, kata Dadang, sembilan bahan pokok memang
mengalami kenaikan harga secara fluktuatif terutama beras, ayam dan
minyak goreng. Sementara arga telur ayam justru mengalami penurunan.

"Beras naik rata-rata di bawah Rp1.000 per kilogram, harga ayam dari Rp32.000 jadi Rp 35.000 per kilogram, ada kenaikan Rp 3.000 per kilogram. Telur ayam mengalami penurunan, semula Rp 35.000 menjadi Rp 28.000 per kilogram," jelasnya.

Untuk harga minyak goreng lanjut Dadang, harga eceran tertinggi
semestinya antara Rp14.500-Rp14.800 per liter, tetapi ada yang menjual Rp15.000 per liter. Kendati harga naik, namun tidak ada kelangkaan dan
relatif aman, hanya ada kenaikan antara Rp300-Rp500 per liter.

Kapolresta Bandung Komisaris Besar Kusworo Wibowo memastikan, kepolisian akan ikut memantau kebutuhan pangan bagi masyarakat. Yang dikhawatirkan adanya penimbunan oleh spekulan.

Bersama dengan pihak-pihak terkait, dia menambahkan, kepolisian juga akan membantu untuk memangkas rantai distribusi perdagangan yang begitu panjang. Dengan demikian, harga komoditas pangan yang dijual ke masyarakat tidak terlalu tinggi.

"Walaupun ada sedikit kenaikan, itu bukan karena penimbunan, melainkan
karena panjangnya rantai distribusi tadi. Sampai saat ini, stok pangan
banyak tersedia dan tidak mengalami kelangkaan. Informasi dari para
pedagang, harga juga relatif masih terjangkau," ujarnya.

Diketahui, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Bandung
mengalami kenaikan, seperti pada harga beras dan cabai. Pemerintah
setempat berencana menggelar operasi pasar murah, terutama menjelang
bulan puasa.

Berdasarkan data Sistem Informasi Barang Pokok dan Barang Penting
(Sibapokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten  
Bandung pada Senin, (6/2), harga beras premium di pasar tradisional
rata-rata Rp 13.000 per kilogram. Di Pasar Soreang, harga beras bahkan
sempat menyentuh Rp 13.600 per kilogram.

Harga beras medium juga naik Rp200, dari Rp11.200 menjadi Rp11.400
per kilogram. Selain harga beras, harga beragam jenis cabai juga
mengalami kenaikan, dengan kenaikan tertinggi ialah pada cabai rawit
hijau dari Rp42.800 menjadi Rp48.500 per kilogram. (N-2)

BERITA TERKAIT