JEMBATAN utama di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, terputus akibat banjir bandang, saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Hal ini mengakibatkan akses jalan Desa Aeramo, Desa Nangadhero menuju Pelabuhan Marapokot tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nagekeo, Anselmus Mere membenarkan jembatan tersebut roboh banjir bandang saat hujan deras. Menurutnya, perbaikan jembatan yang roboh tersebut merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi NTT.
"Jembatan yang roboh itu kewenangan dari Provinsi NTT. Masalah ini kita sudah komunikasikan dengan mereka, ditingkat Provinsi NTT," ujar dia, Minggu (5/2) di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Dirinya pun menambahkan dalam antisipasi jangka pendeknya agar lalulintas bisa normal kembali, pihaknya bersama BPBD Nagekeo akan melakukan kajian untuk membuat jembatan darurat.
"Antisipasi yang kita lakukan membuat jembatan darurat agar aktivitas masyarakat bisa normal kembali. Ini kita sementara melakukan kajian dengan BPBD Nagekeo," pungkas dia.
Wakil Ketua DPRD Nagekeo, Yosefus Dhenga menjelaskan bahwa jembatan yang roboh tersebut merupakan akses utama dalam roda perekonomian bagi masyarakat.
"Kita minta, pihak Provinsi NTT dan Pemkab Nagekeo agar segera membuat jalur alternatif. Tujuannya agar akses tersebut bisa kembali normal. Jangan tunggu lama-lama lagi. Kalau tidak roda perekonomian masyarakat bisa lumpuh," pungkas dia. (OL-13)
Baca Juga: SMSI Kecam Pernyataan Ketua Fraksi PAN di DPRD Sikka