02 February 2023, 18:14 WIB

Warga Kupang Serbu Beras Operasi Pasar Bulog


Palce Amalo |

PERUM Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) secara masif  menggelontorkan beras ke pasar tradisional untuk mencegah penaikan harga beras. Beras untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) tersebut juga disalurkan ke pasar moderen, Rumah Pangan Kita (RPK)  atau Toko Pangan Kita (TPK), serta melalui operasi pasar secara langsung di tingkat eceran.

"Terkait penjualan beras SPHP, rata-rata penjualan untuk pedagang yang sudah menjadi mitra bulog di Pasar Naikoten, Oeba, Kuanino, dan Oesapa mencapai 60 ton sehari," ujar Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Aprilia di Kupang, Kamis (2/2).

Menurutnya, setiap hari pedagang pasar membeli beras di kantor Bulog kualitas medium seharga Rp8.600 per kilogram. "Nantinya, para pedagang bisa menjual beras dengan harga maksimal atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan Permendag sebesar Rp9.950/kg, namun para pedagang rata-rata menjualnya dengan harga Rp9.500/kg," ujarnya.

Aprilia menambahkan, pedagang yang menjual beras bulog, sudah punya komitmen dan membuat pernyataan tidak akan menjaul beras di atas HET yang ditetapkan tersebut.

Adapun, efektivitas dari kegiatan SPHP ini akan dimonitoring Perum Bulog bersama satgas pangan, dinas perdagangan dan perindustrian serta dinas pertanian, tim pengendali inflasi daerah (TPID) provins, kabupaten dan kota dan juga dinas ketahanan pangan kabupaten dan kota. (OL-15)

BERITA TERKAIT