BAGI sebagian masyarakat Tionghoa, Imlek merupakan perayaan keagamaan. Namun bagi sebagian yang lain, terutama yang beragama Budha, Kristen, dan Muslim, hari raya itu hanya tradisi budaya dalam menyambut pergantian tahun baru.
Terlepas dari itu, kegembiraan masyarakat Tionghoa dalam menyambut Imlek kali ini terasa berbeda. Sebab mereka bisa merayakannya lebih bebas setelah sempat dilarang akibat pandemi covid-19. Meski begitu, semangat kegembiraan Imlek sejatinya harus tetap dalam koridor kebhinekaan dan kesetiakawanan sosial.
Baca juga: Delon dan Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek di HARRIS & POP ...
"Tahun ini Lions Clubs Indonesia Distrik 307 A1 dalam menyambut Imlek 2574 melaksanakan kegiatan baksos bersama 300 orang lansia pra sejahtera dari tujuh panti werdha," terang ketua panitia, Tony Hardjadinata, Jumat (27/1).
Berbagai acara dikemas seperti aktrasi barongsai, tarian, hiburan, hidangan khas Imlek, pemberian goody bag, baju Imlek bagi lansia serta pengurus panti dan fasilitas antarjemput.
"Di sini kita bisa merasakan wujud kesetiakawanan sosial yang hadir dari semangat kebersamaan dalam keprihatinan kepada sesama yang membutuhkan. Para lansia yang berasal dari tujuh panti Werdha seperti pantai Merfati, panti St. Anna, panti Caritas, panti Bina Bhakti, panti Stella Maris, panti Wisma Mulia, panti Atmabrata, Lansia Binaan dari Klub," kata Lion Tony.
Council Chairperson Multiple District 307 Indonesia, Felix Hady Marthadiantara menambahkan Lions Clubs Internasional merupakan organisasi nirlaba yang fokus dalam memberikan pelayanan dan pengabdian kemanusiaan kepada masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup.
"Sungguh sebuah kemuliaan bisa merayakan Tahun Baru Imlek 2574. Semoga bisa membawa keberkahan bagi kita semua," ujar Felix. (RO/A-1)