HARGA beras melonjak di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, beras rusak dijual sebesar Rp12.000 per kilogram, lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) Bulog sebesar Rp9.950 per kilogram.
"Beras yang dijual itu banyak pecahannya dan sudah berwarna hitam." ujar Kepala Cabang Bulog Sumba Timur, Zulkarnaen saat dihubungi lewat telepon, Kamis (26/1).
Zulkarnaen mengatakan beras di daerah itu melimpah, dipasok dari Sulawesi Selatan. Namun kualitasnya di bawah beras medium, serta dijual dengan harga yang terlalu tinggi. Harga beras naik sampai Rp12.000 tidak mampu dijangkau oleh masyarakat. "Kualitas beras ini dibawah medium.
Harga dan kualitas beras tidak karuan lagi," ujarnya.
Untuk harga beras premium, sudah naik hingga Rp17.000 per kilogram dari harga normal Rp13.000 per kilogram. Namun, di beberapa pedagang masih diperoleh dengan harga Rp15.000 per kilogram.
Untuk menurunkan harga beras di pasaran, Bulog Sumba Timur menggelar operasi pasar beras mulai Kamis yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan. "Jadi yang terjadi di Sumba bukan krisis beras atau pangan, tetapi gejolak harga yang luar biasa," jelasnya.
Menurutnya, operasi pasar beras mengunakan stok yang ada di gudang. Sementara sebanyak 850 ton beras sedang dalam perjalanan dengan kapal dari Kupang ke Sumba Timur. Kapal yang mengangkut beras tersebut dijadwalkan sandar di pelabuhan Sumba Timur pada akhir pekan ini. (OL-13)
Baca Juga: Bulog Surakarta Gelar Operasi Pasar Beras di 37 Lokasi di ...