WALI Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji, menyatakan Kota Malang jadi Silicon Valley relevan dengan visi Kota Malang Bermartabat kini bakal terwujud.
Hal itu ia ungkapkan saat menerima kunjungan Direktur Utama Media Group Network Gaudensius Suhardi dan Deputi Direktur Sales and Marketing Gustaf Bernhard beserta jajaran di Balai Kota Malang, Selasa (24/1).
Silicon Valley merujuk kawasan berbasis teknologi seperti di Amerika Serikat. Gagasan itu ide Sutiaji yang berproses dan menyatu dalam visi Kota Malang bermartabat 2018-2023, yakni the Future of Malang. Di dalamnya ada Malang City of Heritage, Malang Creative, Malang Service, Malang 4.0, Malang Halal, dan Malang Nyaman.
"Gagasan Malang jadi Silicon Valley karena kita sudah punya kawasan ekonomi khusus (KEK) walupun di Kabupaten Malang, nanti business matching berada di sana. Sedangkan Malang Creative Center (MCC) jadi inkubasi," tegas Sutiaji.
Karena itu, ia menyiapkan sumber daya manusia (SDM) melibatkan perguruan tinggi. Sinergi antarpemerintah daerah pun diperkuat. Sebab, mewujudkan hal itu tak bisa jalan sendiri-sendiri.
"Pelatihan inkubasi di MCC jadi Silicon Valley dan business matching di KEK. Bila komunitasnya berbangun dengan baik, saya penuh keyakinan, Malang akan menjadi pusatnya Indonesia dan dunia," ujarnya.
Kini, Sutiaji menyiapkan kurikulum meliputi 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) melibatkan 16 perguruan tinggi. Kurikulum itu nanti diterapkan di MCC. Dari sini sudah tergambar bahwa Kota Malang memiliki keunggulan ekraf dengan spesifikasi gim dan aplikasi. Dari pengembangan kebijakan Malang 4.0, hasilnya signifikan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Media Indonesia Siap Sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Sedangkan dalam konteks hasil pembangunan, Sutiaji ingin penuntasan visi secara optimal sampai akhir masa jabatan pada September 2023 nanti.
"Kota Malang sejak dulu tidak punya masterplan banjir sehingga dulu banjir di mana-mana. Setelah kita buat masterplan, kita benahi, hasilnya mulai terasa," ucapnya.
Demikian juga keberhasilan penanganan stunting di Kota Malang diapresiasi Presiden Joko Widodo. Pembaharuan data melalui dasawisma,
lalu penanganan cepat. Data itu berbasis aplikasi signifikan menurunkan angka stunting.
Setelah itu, Pemkot Malang mulai menata kota. "Saat ini kami mulai memikirkan penataan kota setelah menata kelembagaan," tuturnya.
Untuk itu, branding terus diperkuat, termasuk Alun-Alun Tugu depan Balai Kota Malang akan dibangun. Pembangunan itu bergulir setelah
mengembangkan kawasan Kayutangan yang kini menjadi destinasi pariwisata unggulan usai dibangun sejak masa pandemi covid-19.
"Pembangunan Kayutangan dihujat saat awal covid. Sekarang, masyarakat menikmati hasilnya menjadi destinasi wisata baru," imbuhnya.
Selanjutnya, lalu lintas di Kayutangan akan diterapkan satu arah guna mengurai kemacetan. Karena itu pendekatannya melalui infrastruktur dan manajemen rekayasa lalu lintas. Guna menuntaskan visi sampai 2023, Sutiaji berujar membutuhkan masukan dari masyarakat. (OL-16)