25 January 2023, 20:20 WIB

Hancurnya Taman Nasional Gunung Merapi Akibat Penambangan Liar


Akhmad Safuan |

SULITNYA memberantas tambang liar menjadi sorotan publik, bahkan bencana banjir dan longsor yang terjadi awal tahun lalu, tak lepas andil dari maraknya aktivitas penambangan liar yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Selama tahun 2022 penindakan demi penindakan tambang galian C tidak memiliki izin telah dilakukan, berdasarkan catatan Polda Jawa Tengah selama satu tahun itu sudah 29 kasus tambang ilegal ditangani dan 25 kasus diantaranya sudah selesai diproses secara hukum.

"Kasus tambang liar yang ditangani tersebut ada di wilayah Magelang, Karanganyar, Boyolali, Klaten, Grobogan, Pati dan Batang menetapkan 27 tersangka," ujar Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Dwi Subagyo.

Cuaca mendung pada Rabu (25/1), tidak menyurutkan langkah menapaki jalan tanah dan berbatuan di Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan sepanjang mata memandang di Lereng Gunung Merapi tidak keindahan alam terlihat, tetapi kerusakan lingkungan yang luar biasa Taman Nasional Gunung Merapi (TMGM) itu.

Sejumlah alat berat terlihat terus menggempur tebing  dan ratusan truk keluar masuk selama 24 jam berjalan, angin bertiup kencang bersama debu beterbangan cukup membuat tubuh kotor, apalagi keringat becucuran karena hatus berjalan mencapai tanjakan cukup jauh dan terjal.

"Sudah sempat berhenti dan dipolice line, tapi hanya beberapa hari berjalan lagi," ungkap Suryono,65, warga Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Sebelumnya Dinas ESDM Pemprov Jawa Tengah, pertengahan Januari lalu juga mendapati kondisi yang sama, menemukan aktivitas tambang galian C ilegal (tidak berizin) yang berada tepat di lereng Gunung Merapi tersebut.

Kepala Bidang Mineral dan Batubara ESDM Jateng Agus Sugiarto mengatakan lereng Gunung Merapi dalam kondisi kritis akibat tambang liar, bahkan para penambang bahkan berani masuk ke Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

"Ada ribuan truk, ada ratusan alat berat yang beroperasi, bahkan sudah menjarah di wilayah TNGM hingga kondisi lingkungan di wilayah Merapi semakin parah," kata Agus Sugiarto.

Sulitnya memberangus penambangan galian C ilegal begitu luar biasa, bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo  juga mengakui hal ini, sempat membentuk tim khusus bernama Puser Bumi tetapi sering gagal menindak karena sering bocor.

"Saya tahu bekingnya gede-gede di sana, maka kita minta dilaporkan pada kita, siapa yang ada di belakangnya agar kita tahu mana legal dan ilegal," ujar Ganjar Pranowo.

Namun upaya penertiban dan penindakan tidak akan berhenti, lanjut Ganjar Pranowo, maka untuk memberantas penambangan liar itu kembali akan dilakukan dengan menggandeng Polda Jateng. "Sudah kita komunikasikan semuanya ya, sekarang kita mau tertibkan," janji Ganjar, ketika melakukan kegiatan tanam jagung di Pringapus, Kabupaten Semarang.

Tambang ilegal yang beroperasi di area Taman Nasional Gunung Merapi itu, ungkap Ganjar Pranowo, jelas melanggar aturan. Pihaknya kembali menggandeng Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Jateng untuk menertibkannya. Jika bekingnya tidak diungkap dan ditangkap, usai ditertibkan tak lama akan muncul lagi tambang ilegal tersebut. (OL-13)

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Paksa Nelayan Di Bengkulu Tidak Melaut

 

 

BERITA TERKAIT