PULUHAN orang ditangkap imbas dari kerusuhan dalam unjuk rasa (unras) di pos 5 dan 5 PT Gunster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sabtu (14/1).
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto dalam keterangan tertulis pada, Senin (16/1). Dalam keterangan tersebut, Didik menyampaikan bahwa pihaknya telah mengamankan 69 orang yang diduga merupakan perusuh dalam peristiwa tersebut dan juga sejumlah alat bukti.
Baca juga: Mak Ganjar Kalteng Gelar Pengobatan Gratis Sasar Ibu-ibu
"Perusuh sejumlah 69 orang dan barang bukti diamankan di Mapolres Morut untuk dimintai keterangan," kata Didik melalui keterangan tertulis, Senin (16/1).
Dalam insiden tersebut, tiga orang yang merupakan karyawan PT GNI dikabarkan tewas.
"Di mana korban tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak dua orang meninggal dunia, serta tenaga kerja asing (TKA) sebanyak satu orang meninggal dunia," ujar Didik.
Diketahui kronologi kerusuhan tersebut terjadi pada, Sabtu (14/1) sekitar pukul 06.00 Wita. Demonstrasi terjadi dikarenakan tidak adanya kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan pada Jumat (13/1) lalu yang dilakukan di Kantor Disnakertrans Morowali Utara antara Serikat Pekerja Nasional PT GNI, Disnakertrans Kabupaten Morowali Utara, dan pihak dari perusahaan PT GNI maupun PT SEI.
Kerusuhan awalnya terjadi di area jalan masuk pos 4 PT GNI yang telah terjadi aksi anarkis oleh karyawan yang berjumlah sekitar 500 orang. Massa kemudian melempar dan juga merusak fasilitas areal jalan masuk pos 4 PT GNI. Aksi tersebut dipicu pihak sekuriti yang melakukan penghalangan jalan masuk pos 4.
Pukul 20.15 Wita, massa aksi yang berhasil menerobos pintu masuk pos 4 PT GNI yang kemudian langsung menuju mes karyawan yang berada di belakang pos 4. Lalu, melakukan pembakaran sebuah mes menggunakan sebuah bensin yang menyebabkan keseluruhan bangunan mes terbakar.
Aparat TNI/Polri memukul mundur massa, namun, terjadi adu mulut serta pelemparan kepada pihak keamanan. Selanjutnya, sekitar pukul 20.50 Wita, kembali terjadi bentrok di area smelter 1 PT GNI. Karena adanya karyawan divisi dump truck PT GNI yang awalnya ingin bekerja tetapi kemudian berkumpul di parkiran dump truck untuk melakukan mogok kerja.
Bentrok berlanjut pukul 21.30 Wita antara karyawan Divisi Dump Truck PT GNI dan dapat dilerai. Polisi mengimbau karyawan dari SPN Divisi Dump Truck PT GNI untuk meninggalkan lokasi. Sementara itu, TKA telah diamankan dan dievakuasi di lokasi smelter 2 PT GNI.
Namun, pukul 22.00 Wita, sekitar 500 karyawan PT GNI menuju ke mes karyawan dan melakukan aksi pembakaran terhadap lima kendaraan jenis loader dan empat kendaraan roda 12 mobile crane. Area mes karyawan berdampingan dengan mes pelangi yang dihuni karyawan perempuan. Karyawan perempuan langsung dievakuasi pihak keamanan TNI/Polri.
Pukul 23.50 Wita, para karyawan PT GNI bergeser menuju mess PLTU. Namun, dihalau oleh pihak keamanan TNI/Polri menggunakan mobil taktis dengan memukul mundur seluruh massa aksi menuju pintu keluar pos. Pihak massa aksi malah melakukan perlawanan dengan melempari petugas keamanan menggunakan batu.
Sehingga, petugas mengambil tindakan tegas dengan melontarkan gas air mata terhadap massa aksi. Massa membubarkan diri pukul 02.00 Wita. Situasi saat ini telah aman dan kondusif. (OL-6)