PARA penjual batang ubian rose di Pasar Alok, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengeluhkan sepinya pembeli. Hal ini imbas dari virus babi atau penyakit African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi dalam dua tahun terakhir. Para penjual batang ubian rose pun memilih pasrah dengan kondisi yang ada.
Salah satu penjual batang ubian rose di Pasar Alok, Adolfus saat berbincang-bincang dengan mediaindonesia.com, Rabu (11/1/2023), menyatakan batang ubian rose ini merupakan salah satu makanan ternak hewan babi. Sebelum adanya virus babi, banyak warga yang datang membeli batang ubian rose, khususnya para peternak babi dengan jumlah yang banyak. Dagangan diapun selalu habis terjual.
"Belum adanya virus babi, dagangan saya dalam dua hari selalu habis terjual. Biasanya yang borong itu para peternak babi. Mereka membeli batang ubian rose ini dalam jumlah yang banyak . Permintaan batang ubian rose cukup tinggi waktu itu," cerita dia
Sambil mengatur-atur dagangannya, Adolfus kembali menceritakan, penjualan batang ubian rose itu anjlok ketika virus babi menyerang hampir semua ternak babi di Kabupaten Sikka. Akibatnya, ribuan babi mati sehingga berdampak ke pedagang pakan ternak babi.
"Ribuan babi mati akibat diserang virus babi. Kematian babi itu juga berdampak pada kami. Tidak ada lagi para peternak yang datang beli batang ubian rose ini sehingga saya mengalami kerugian begitu besar. Batang ubian rose itu sampai kami buang ditempat sampah. Soalnya tidak ada lagi yang datang beli, habis babi mati semua pak," keluhnya.
Di tengah kekawatirannya, Adolfus masih optimis pakan ternak babi sejenis ubian rose masih dicari. Karena saat ini sudah ada warga yang sudah mulai pelihara hewan ternak babi. "Sekarang ini sudah ada warga yang datang cari batang ubian rose. Tapi para peternak babi yang jumlah besar jarang yang datang beli batang ubian rose. Kemungkinan mereka trauma. Jadi saat ini, pembeli batang ubian rose belum pulih benar," papar dia.
Dirinya mengaku dalam sehari jualan batang ubian rose itu kadang-kadang tidak ada yang datang beli. Walaupun pun ada kata dia, pembelian pun hanya beberapa batang saja. "Dulu itu , dalam sehari batang ubian rose yang kita jual ludes habis. Sekarang pak, pembeli susah sekali. Kalaupun ada yang datang beli, hanya sedikit saja," tandas dia. (OL-13)
Baca juga: Wabah ASF Merebak di Sikka, Peternak Babi Diimbau Waspada