08 January 2023, 06:00 WIB

Menteri BUMN Tinjau Progres Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Sumatera Utara


mediaindonesia.com |

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, pada Jumat (6/1) lalu mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN Erick  Thohir ke pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kunjungan tersebut, dilakukan guna meninjau progres pembangunan pabrik minyak  makan merah yang tengah digarap oleh PTPN Group. Di Sumatera Utara, ada tiga  pabrik dengan kapasitas 10 ton minyak goreng per hari yang sedang dikerjakan, yakni di  Kabupaten Deli Serdang, Langkat, dan Asahan.

“Pabrik ini merupakan pilot project yang  teknologinya dikembangkan oleh PT Riset Perkebunan Nusantara dan Pusat Penelitian  Kelapa Sawit (PPKS) sebagai salah satu anak usaha kami,” ujar Abdul Ghani.

Ia mengatakan, jika pembangunan pabrik minyak makan merah di tahap pertama  sukses, nantinya proyek minyak makan merah akan diimplementasikan ke pabrik  kelapa sawit di seluruh Indonesia.

“Dengan begitu, kita harapkan isu minyak goreng untuk  masyarakat kecil tidak akan ada lagi, bahkan bisa menyelesaikan masalah stunting serta  pemberdayaan ekonomi masyarakat," tambahnya.

Dalam arahannya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, bahwa pabrik minyak  makan merah ditargetkan akan beroperasi pada awal tahun ini. Percepatan pengoperasian  tersebut, lanjutnya, guna merespons kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat.

“Minyak makan merah ini lebih sehat dan punya banyak manfaat. Dengan telah  beroperasinya pabrik ini, diharapkan dapat memecahkan permasalahan pasokan minyak  goreng, menghadirkan minyak goreng yang terjangkau bagi rakyat, serta memberikan nilai  tambah bagi petani sawit,” ujarnya.

Erick optimistis proyek minyak makan merah bisa menjadi salah satu solusi efektif  untuk mengatasi persoalan minyak goreng yang selama ini kerap terjadi, mulai dari harga  yang tinggi hingga langkanya ketersediaan produk di pasaran.

Dia berharap,  pengembangan proyek ini bisa berjalan dengan baik dan dapat menjadi contoh untuk  dikembangkan ke seluruh Tanah Air.  “Jika ini berhasil, bukan hanya petani kelapa sawit yang diuntungkan, tetapi juga  seluruh rakyat Indonesia. Karena kepentingan rakyatlah yang menjadi tujuan utama kita,  yang telah diberi tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraannya," ungkapnya.

Dalam kunjungannya itu, Erick meninjau langsung proses  pembangunan pabrik yang akan dikelola Koperasi Petani Kelapa Sawit di area PKS Pagar  Merbau PTPN II tersebut. Dalam peninjauan itu, turut hadir pula, antara lain Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeck Shah, Direktur PTPN II Irwan Perangin-Angin, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) M. Edwin Syahputra  Lubis, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Cegah stunting

Dalam kesempatan itu, Edwin mengungkapkan inovasi teknologi yang dilakukan PPKS bersama PT Riset  Perkebunan Nusantara, dapat menghasilkan sekitar 500 kg minyak makan merah per jam.

“Minyak makan merah yang merupakan produk turunan dari minyak kelapa sawit memiliki  nutrisi berupa fitonutrein (karoten dan vitamin E) yang tinggi serta kualitas asam lemak yang  sangat baik bagi kesehatan,” ujarnya.

Menurut Edwin, dibanding dengan minyak sawit merah dalam bentuk Virgin Palm Oil (VPO), komposisi asam lemak jenuh dalam minyak makan merah jauh lebih rendah. Vitamin A yang banyak terkandung dalam minyak makan merah, lanjutnya, mampu menggantikan  suplementasi vitamin A untuk mencegah stunting.

Untuk menjamin kualitas produk, Badan Standarisasi Nasional (BSN) juga telah  mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produksi massal minyak makan  merah. “Minyak makan merah terbukti lebih dari sekadar minyak goreng, karena masih  dapat mempertahankan kandungan fitonutriennya,” terang Edwin. (RO/M-3)

BERITA TERKAIT