30 December 2022, 21:35 WIB

Spirit Hutan Bambu, Pilar Ekonomi Desa


Bagus Suryo |

SAMSUL Arifin memulai aktivitas di pagi hari yang cerah.  Direktur BUMDes Kertoraharjo Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu, serius berkomunikasi dengan pembatik Titik Lisnawati guna merancang strategi pengembangan usaha batik yang sempat mandek.

Padahal batik motif bambu yang diproduksi UMKM mulai populer setelah objek wisata Boonpring kini mendunia. Batik motif bambu dijual Rp250 ribu-Rp300 ribu per lembar, adapun motif lebih rumit Rp500 ribu ke atas.

"Pembatik istirahat dulu untuk mengatur waktu," tegas Titik, Jumat
(30/12).

Titik mengungkapkan, batik lagi stagman karena stoknya masih tersedia.
Kendati demikian, bukan berarti perajin berpangku tangan. Mereka tetap
sibuk karena sedang getol bisnis kudapan dan makanan ringan. Sebab,
pelancong membeludak untuk menikmati liburan tahun baru 2023. Pelancong
rata-rata 1.500 orang per hari.

Kebanyakan pelancong usai berwisata di Boonpring selalu membeli
oleh-oleh carang mas dan opak. Camilan itu digemari lantaran jarang
ditemukan di sembarang tempat. Harganya pun tinggal merogoh kocek Rp8
ribu per bungkus.

"Konsumen demen kuliner lokal seperti keripik tempe, carang mas dan opak selain kue basah," ucap Samsul Arifin.

Samsul berujar pariwisata yang berkembang pesat membuat omzet
pengelolaan Boonpring meningkat. Pada 2017 hanya Rp994,349 juta menjadi
Rp4,101 miliar pada 2019. Saat pandemi covid-19 tahun 2020-2021 pun
masih membukukan omzet Rp2,836 miliar dan Rp2,032 miliar. Sampai
Desember 2022, omzet Rp2,2 miliar.

Kini BUMDes membuat terobosan membuka unit-unit baru, yaitu grosir, maggot, TPST3R, budi daya ikan, koperasi, dan paket wisata.

Sementara laba dari mengelola Boonpring untuk kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan anak dari keluarga kurang mampu dan berprestasi dibantu
dengan beasiswa. Selain itu guru mengaji diberi insentif, bedah rumah,
pemberian dana RT/RW, santunan dan peningkatan kapasitas SDM pada UMKM
dan karyawan.

Pelaku UMKM juga kecipratan rezeki berimbas perekonomian masyarakat
turut meningkat. Alhasil, sektor pariwisata membuka lapangan kerja. Di
areal Boonpring saja terdapat 82 pedagang yang mempekerjakan rata-rata 2 orang. Mereka menambah penghasilan selain bertani.

"Kami memiliki karyawan sebanyak 46 orang pada 2017, dan tahun 2020
menjadi 110 orang karyawan," tutur Samsul.

Warga bangkit

Sampai di sini Samsul bersyukur kemajuan Boonpring bisa secepat ini
mengingat Desa Sanankerto era 1994 dikenal sebagai desa terisolasi dan
terbelakang lantaran sebagai desa penerima program Inpres Desa
Tertinggal (IDT).

Namun, spirit masyarakat untuk bangkit begitu kuat dengan dukungan
pemerintah desa. Mereka gotong rotong menggali keunggulan desa. Air yang memancar dari hutan bambu seluas 36,8 ha digarap menjadi objek wisata Boonpring.

Masyarakat bangkit dari keterpurukan setelah terbentuk lembaga penyangga ekonomi desa pada 2014. Lalu, pilar ekonomi desa ditegakkan dengan membentuk BUMDes Kerto Raharjo pada 2017.

Sejak saat itulah Boonpring dimunculkan. Pengembangan hutan bambu yang
ikonik dengan mengusung misi konservasi sumber daya alam nyatanya
menemukan jalan sukses. Pariwisata yang ramah lingkungan mengubah desa
IDT menjadi sejahtera. Warganya berdaya, ekonomi tumbuh signifikan
bersama UMKM mengikuti kemajuan pariwisata.

Boonpring Andeman menjadi arboretum bambu yang membuat desa itu tak
pernah kekeringan kala musim kemarau. Bahkan, pasokan listriknya dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Di tempat itu pula menjadi etalase bambu nasional dan dunia. Upaya pelestarian bambu semula hanya 6 jenis, yakni pring petung, pring ori, pring rampal, dan pring jawa.

Pada 2014 menjadi 14 jenis bambu. Lima tahun kemudian bertambah menjadi 72 jenis bambu. Sampai 2022 sudah ada 115 jenis bambu.

Hutan bambu yang semula dianggap wingit, kini ramai dikunjungi wisatawan Nusantara dan mancanegara. Pesona Boonpring kian lengkap dengan bank ikan endemik Jawa Timur.

Sampai akhirnya, kerja keras masyarakat diganjar penghargaan The 5th ASEAN Rural Development and Property Eradication (RDPE) Leadership Award 2022. Penghargaan itu membuat Boonpring naik kelas sebagai destinasi wisata populer yang mendunia.

"Mimpi kami ke depan menjadikan arboretum menjadi  salah satu pusat kajian bambu yang memiliki green house sebagai pusat pembibitan dan museum bambu. Kami juga berkeinginan memiliki koleksi bambu paling tidak 240 jenis bambu yang ada di Indonesia," ujar Samsul.

Kampung Tematik

Kian ramainya kunjungan wisata mendorong pelaku jasa wisata membuat
destinasi baru lebih beragam. Wisatawan bisa menikmati paket wisata di
Kampoeng Enem atau museum bambu. Di tempat itu ada homestay yang sengaja didesain lengkap dengan galeri benda-benda kuno dan atraksi budaya tradisional.

Adapun Kampoeng Teloe Likoer merupakan sentranya produksi kerajinan
bambu. Juga ada Kampung Limolas atau kampung dolanan yang melestarikan
permainan tradisional berbahan bambu seperti egrang, gangsingan,
seruling dan seruni. Bahkan Kampoeng Rolas menjadi pusat UMKM, pangan
dan budi daya bunga. Di tempat itu, wisatawan bisa berbelanja oleh-oleh.

Sedangkan Kampoeng Wolue Songo atau dikenal Kampoeng Boedaya menjadi
displai kerajinan makanan, batik, tusuk sate sembari menikmati pagelaran kuda lumping yang eksotis.

Sejalan hal itu, Bupati Malang Mochamad Sanusi berkomitmen memacu
pariwisata di perdesaan guna mendongkrak perekonomian. Pemkab Malang
akan terus menggenjot pembangunan infrastruktur agar memudahkan
pelancong menuju pelosok desa. Terpenting penyiapan SDM mengingat
tantangan masih membentang, yakni petani menjadi pelaku jasa wisata.

Saran Akademisi

Dalam konteks ini, objek wisata alam akan menjadi andalan mengingat
pariwisata tahun 2023 memiliki kata kunci healing. Sebab pandemi mereda
sehingga tidak ada lagi pembatasan. Pelancong akan berwisata ingin
terlepas dari tekanan setelah pandemi
yang melelahkan.

"Trend dan outlook 2023 adalah wellness tourism tetap menjadi tren
dengan pola staycationnya, relevan dengan kata kunci healing," tegas
pengamat ekonomi pariwisata dan dosen Politeknik Negeri Malang Aang
Afandi.

Ia menjelaskan hal itu sejalan dengan sport tourism yang akan terus
berkembang seperti Moto GP Mandalika, Jogja Marathon, Bali Triathlon dan Tour de Singkarak. Termasuk Off Grid Travel seperti desa wisata,
ecotourism dan adventure tourism, serta aktivitas wisata lainnya berupa
cultural immersion, workation dan bleisure.

Di sisi lain, pemerintah diminta menjaga keseimbangan antara pariwisata
berbasis kapital dan komunitas. Solusinya dengan meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia utamanya di perdesaan.

Menurut Aang Afandi, regulasi visa juga menjadi bagian penting yang
harus dicermati. Termasuk implementasi green & sustainability tourism di dalamnya mencakup circular economic for tourism.

"Selanjutnya sinergi pariwisata dan Ekonomi kreatif agar terus
diperkuat," pungkasnya. (N-2)

 

BERITA TERKAIT