28 December 2022, 17:07 WIB

10 Contoh Lagu Daerah Jawa Tengah dan Liriknya


Meilani Teniwut |

SETIAP lagu daerah memiliki keunikannya tersendiri, baik itu dari segi keindahan, kekhasan melodi, instrumen, lirik, maupun harmoninya. Seperti Jawa Tengah memiliki berbagai lagu daerah populer yang sederhana dengan nada ringan. 

Lagu daerah tersebut biasanya diajarkan sekolah-sekolah di Indonesia. Isinya juga memiliki nilai moral dan budi pekerti yang sangat berguna, untuk dijadikan sebagai pegangan hidup bagi anak bangsa dalam proses pembentukan karakter. Berikut lirik-lirik lagu Jawa Tengah dan maknanya. Yuk disimak.

Cublak-Cublak Suweng

Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketudhung gudhel
Pak Gempong lera-lere
Sapa ngguyu ndelikake
Sir sir pong dele gosong
Sir sir pong dele gosong

Makna:

Cublak-Cublak Suweng merupakan lagu yang dinyanyikan dalam permainan tradisional bernama Cublak-Cublak Suweng. Permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak kecil perdesaan di Jawa Tengah. Di balik nuansa cerianya, lagu ini memuat ajakan untuk menghindari sifat serakah.

Ilir-Ilir

Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar
Cah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro, dodotiro
Kumitir bedah ing pinggir
Dondomono lumatono
Konggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung padang kalangane
Yo surako, surak hiyo

Makna:

Ilir-ilir menjadi salah satu tembang khas Jawa yang menggunakan lirik atau kata perumpamaan. Makna yang ada dalam lagu Lir-ilir juga begitu mendalam serta multitafsir. Tentunya hal tersebut juga selaras dengan ilmu Sunan Kalijaga dalam melakukan dakwah agama Islam kala itu.

Sunan Kalijaga merupakan menciptakan tembang Iir-ilir ketika mengajak masyarakat Jawa agar bisa mengimani, memeluk, dan mengamalkan agama Islam dengan perlahan-lahan. Lagu menjadi media dan bagian dari strategi dalam berdakwah secara halus agar masyarakat, khususnya Jawa, bisa ke ajaran baru tanpa perlu pertentangan dengan tradisi yang telah mereka lakukan.

Sluku-Sluku Bathok

Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Leh olehe payung mutho
Mak jentit lho-lho lobah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip goleka duwit.

Makna:

Lagu Sluku-sluku Bathok ialah salah satu karya dari Sunan Kalijaga yang penuh makna dan nilai-nilai filosofis. Padahal lirik dari lagu Sluku-sluku Bathok menggunakan bahasa yang begitu sederhana dan terkesan layaknya lagu anak-anak.

Namun dalam lagu Sluku-sluku Bathok, konon Sunan Kalijaga tetap memasukkan nilai agama. Hal ini dilakukan oleh Sunan Kalijaga agar lagu tersebut bisa lebih mudah dipahami oleh semua kalangan, termasuk anak-anak, agar lebih mudah untuk menghapalnya serta bertahan lama.

Gundul-Gundul Pacul

Gundul gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sakratan
Wakulngglimpang segane dadi sakratan

Makna:

Gundul-Gundul Pacul adalah lagu anak-anak berbahasa Jawa yang cukup populer. Lagu ini memiliki makna untuk mengingatkan pemimpin yang memiliki kekuasaan untuk selalu mengutamakan rakyatnya. Lagu gundul-gundul pacul biasanya tidak pernah ketinggalan dinyanyikan saat pelajaran kesenian anak sekolah.

Suwe Ora Jamu

Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela

Suwe ora jamu
Jamu sogo thunteng
Suwe ora ketemu
Temu pisan atine seneng

Suwe ora jamu
Jamu godhong bunder
Suwe ora ketemu
Temu pisan tambah pinter

Makna:

Suwe Ora Jamu merupakan salah satu lagu daerah Jawa Tengah yang diciptakan oleh R.C. Hardjosubroto. Lagu ini memiliki lirik yang begitu unik dengan kandungan arti yang sederhana tetapi dengan makna yang begitu mendalam.

Lagu Suwe Ora Jamu menceritakan tentang seseorang yang sedang betemu dengan sahabatnya. Namun mereka berdua bertemu setelah sekian lama tak bertemu. Akan tetapi ketika pertemuan itu terjadi bukan kebahagiaan yang didapatkan melainkan rasa kekecewaan.

Lagu Suwe Ora Jamu memberikan pelajaran kepada kita semua bahwa dalam perjalanan hidup belum tentu bisa berlangsung sesuai dengan yang telah direncanakan. Jika ada hal yang tak sesuai dengan rencana, kita sebagai manusia sebaiknya jangan terlalu merasa kecewa. Kegagalan harusnya menjadikan kita bisa bangkit dari rasa kegagalan yang pernah ada.

Gambang Suling

Gambang suling, ngumandhang swarané
Thulat-thulit, kepénak uniné
Uuuuniné mung
Nreyuhaké ba-
Reng lan kentrung ke-
Tipung suling, sigrak kendhangané

Makna:

Gambang Suling merupakan lagu daerah asal Jawa Tengah yang begitu populer di seluruh tanah Jawa dan sekitarnya. Lagu Gambang Suling diciptakan oleh Ki Narto Sabdo. Konon katanya, beliau menciptakan lagu Gambang Suling sebagai ungkapan atas rasa kagumnya terhadap alat musik seruling yang bisa menghasilkan suara khas yang begitu indah.

Ki Narto Sabdo sendiri memiliki nama asli Soenarto. Ayah Ki Narto Sabdo merupakan pengrajin sarung keris bernama Partinoyo. Selain itu Ki Narto Sabdo merupakan seorang seniman musik sekaligus sebagai dalang wayang kulit yang begitu legendaris asal Jawa Tengah.

Jaranan

Jaranan jaranan jarane jaran teji
Sing numpak doro behi
Sing ngiring para mentri
Jrek jrek nong
Jrek jrek gong jrej e jrek
Turut lurung gedebuk krincing
Gedebuk krincing
Thak thak gedebuk jeder

Makna:

Jaranan merupakan salah satu lagu daerah dari Jawa Tengah yang diciptakan oleh Ki Hadi Sukatno. Lagu Jaranan menceritakan tentang pertunjukan tradisional yang ada di Jawa. Jaranan adalah pertunjukan yang dilakukan oleh beberapa orang dengan memainkan replica kuda yang biasanya dibuat dari kulit maupun anyaman bambu.

Lagu Jaranan mengajarkan anak-anak untuk bisa saling menghormati serta tunduk atau patuh kepada sesama umat manusia terutama bagi mereka yang sudah memiliki usia lebih tua. Selain itu lagu Jaranan memiliki makna untuk bisa saling menyayangi umat manusia antara satu dengan yang lainnya tanpa perlu membeda-bedakannya.

Jenang Gulo

Jenang gulo,
Kowe ojo lali marang aku iki yo kang mas
Nalikane nandang susah sopho sing ngancani,
Dhek semono aku tetep setyo serta tetep tresno yo,
Kang mas

Durung nate gawe ghelo lan gawe kuciwo
Ning saiki bareng mukti kowe kok njur malah lali marang aku
Sithik-sithik mesti nesu terus ngajak padu
Jo ngono … jo ngono …

Opo kowe pancen ra kelingan jamane dek biyen yo kang mas
Kowe janji bungah susah padha dilakoni…

Makna:

Contoh yang terakhir ialah lagu Jenang Gulo yang juga merupakan lagu daerah Jawa Tengah. Lagu Jenang Gulo diciptakan oleh Andjar Any. Lagu ini menceritakan tentang pasangan suami istri yang saling setia, bersama terus ketika mengalami kesusahan. Namun seiring berjalannya waktu dan kesuksesan telah didapatkan. Sang suami kerap memarahi istrinya dan ia juga berubah menjadi egois, arogan, serta berperilaku kasar.

Turi-turi Putih

Cemleret tiba nyemplung
Mbok kiro kembange apa,

Mbok kiro Mbok kiro …
Mbok kiro kembange apa,

Kembang-kembang tebu …
Kembang tebu cacahe pitu
Kembang-kembang tebu …
Kembang tebu cacahe pitu

Kang mituhu marang guru
Ben lakune ora kliru

Mbok kiro Mbok kiro …
Mbok kiro kembange apa,

Kembang-kembang jambe
Kembang jambe di ronce-ronce
Kembang-kembang jambe
Kembang jambe di ronce-ronce

Rungokno pituture
Ben ra getun tembe mburine

Mbok kiro Mbok kiro …
Mbok kiro kembange apa,

Kembang-kembang waru …
Kembang waru di wiru-wiru
Kembang-kembang waru …
Kembang waru di wiru-wiru

Opo to tegese guru
Digugu ugo di tiru

Mbok kiro – Mbok kiro …
Mbok kiro kembange apa

Makna:

Turi-turi Putih adalah salah satu lagu peninggalan Sunan Giri. Lagu ini memberikan gambaran tentang kearifan serta kesadaran akan kehidupan dan juga kematian. Lirik lagu ini berisikan syair tembang yang begitu indah ketika didengarkan.

Tak hanya itu saja, pasalnya setiap lirik dari lagu Turi-turi Putih juga memiliki arti yang penuh akan makna. Jika dilihat lebih spesifik lagi, lagu ini ditujukan kepada para murid yang menuntut ilmu dan juga guru yang sedang memberikan pembelajaran kepadanya.

Lagu Turi-turi Putih memiliki isi pesan kepada para murid untuk selalu senantiasa mengikuti yang disampaikan oleh para guru terutama nasihat soal agama serta moral agar tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini.

Padhang Wulan

Yo 'pra kanca dolanan ing jaba
Padhang wulan padhange kaya rina
Rembulane e sing awe-awe
Ngelingake aja padha turu sore
Yo ‘pra kanca dolanan ing jaba
Rame-rame kene akeh kancane
Langite pancen sumebyar rina
Yo padha dolanan sinambi guyonan

Makna:

Berikutnya ada lagu Padhang Wulan yang memang sangat indah ketika dinyantyikan. Secara tekstural lagu Padhang Wulan memiliki isi suatu ajakan untuk meramaikan malam bulan purnama dengan bermain bersama teman.

Namun jika diresapi secara filosofis, lagu Padhang Wulan memiliki arti dan makna yang cukup mendalam yaitu suatu ajakan kepada kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pemberian malam yang begitu indah.

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sang penulis lagu mengajak para pembaca dan pendengarnya untuk tidak tidur di waktu sore hari. Maksudnya agar kita sebagai manusia bisa menghidupkan malam yang begitu indah dengan menjalankan ibadah seperti salat sunah.

Itulah beberapa contoh lagu daerah Jawa Tengah yang sampai saat ini masih tetap populer. Dengan memberikan pengetahuan tentang lagu-lagu daerah kepada anak cucu kita. Secara tidak langsung, kita turut melestarikan kekayaan budaya yang ada di dalam daerah Jawa Tengah. (OL-14)

BERITA TERKAIT