PEMBATIK di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memproduksi batik tulis motif Tragedi Kanjuruhan. Karya batik itu akan digunakan untuk membantu para korban yang sampai kini mencari keadilan. Hasil penjualan batik motif tersebut akan dilelang untuk selanjutnya didonasikan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
"Proses lelang mulai hari ini sampai sebulan ke depan. Hasil lelang akan kami berikan ke keluarga korban," kata pemilik usaha Batik Lintang Ita Fitriyah, Senin (26/12).
Ia menyatakan motif batik dibuat sesuai peristiwa seperti yang diceritakan sang anak, Lintang, yang menjadi saksi mata saat menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober. Usai laga, terjadi tragedi memilukan yang membuat 135 orang meninggal dunia. Peristiwa itu pula menginspirasi pembatik dalam berkarya.
"Kami berkarya membuat motif Tragedi Kanjuruhan juga sesuai cerita siswa-siswi dan cerita anak-anak kami," ucapnya.
Motif di kain berwarna dasar biru itu ada tangan berbentuk emoji harapan dan meminta pertolongan. Motif singa bermahkota dan syal hitam menyimbolkan sedang berduka. Termasuk asap merah menggambarkan betapa kepedihan dirasakan para korban. Suasana duka itu ia tuangkan dalam karya batik tulis yang pengerjaannya sekitar 4 pekan meliputi menggambar konsep hingga proses pewarnaan.
Baca juga: Piaggio Luncurkan Vespa Batik Special Edition Iwan Tirta
Ia mengaku sengaja memproduksi hanya dua kain atau tidak memperbanyak batik motif Tragedi Kanjuruhan. Hasil lelang didonasikan seluruhnya untuk keluarga korban. Karya ini, lanjutnya, untuk memberikan spirit kepada para korban yang sedang berjuang menuntut keadilan.
"Kami berharap dengan karya batik tulis yang dilelang ini setidaknya bisa membantu para keluarga korban yang masih mencari keadilan hingga saat ini," pungkasnya.
Karya batik tulis Tragedi Kanjuruhan ini lelang yang ketiga. Hasil lelang sebelumnya yang juga didonasikan, yakni karya batik bermotif covid-19 dan erupsi Gunung Semeru.(OL-5)