26 December 2022, 13:10 WIB

DPD NasDem Tasikmalaya Edukasi Politik Sehat Sambut Pemilu 2024


Adi Kristiadi |

MENYONSONG Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, bakal calon legislatif partai NasDem DPR RI daerah pemilihan (Dapil) XI Kabupaten Tasikmalaya, Garut dan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat memberikan edukasi para kader di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jalan Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Calon legislatif (Caleg) Partai NasDem DPR RI, A Toyib Bahtiar mengatakan, menghadapi Pemilu 2024 dibutuhkan edukasi atau pendidikan politik sehat kepada para bakal calon legislatif DPRD dan Provinsi Jawa Barat. Dalam pendidikan politik ini, dibahas beragam masalah, berdiskusi dan konsolidasi agar semuanya mampu menyamakan persepsi.

"Wisata edukasi politik di DPD Partai NasDem Kabupaten Tasikmalaya ini untuk menyamakan persepsi bersama. Bila persepsi sudah sama, maka para kader dalam melakukan perubahan sama-sama bergerak dalam satu visi/misi. Dimana falsafah Partai NasDem menegaskan bersatu, bergerak dan menang. Jangan sampai dalam berpolitik menghalalkan semua cara," kata Toyib Bahtiar, Senin (26/12/2022).

Ia mengatakan, pendidikan politik sehat yang dilakukannya terhadap para bacaleg tujuan pertamanya, melakukan edukasi dan akhirnya punya menset sama untuk melakukan sebuah perubahan. Di lapangan kader akan memiliki konsep yang sama dan memahami kontitusi.

"Pendidikan politik harus memiliki konsep, terutama politik sebagai ibadah, karena ketika politik tidak diniatkan sebagai ibadah maka kader bisa saja menghalalkan semua cara sehingga Politik tidak ada nilai kebaikannya. Di NasDem kami diajarkan apa yang diperbuat harus menjadi manfaat dengan spirit kebersamaan satu visi-misi bergerak," ujarnya.

Dalam pemilu tahun lalu, jelas dia, banyak bacaleg hanya mencari untung dan rugi tidak dilandasi sebagai ibadah. Akibatnya saat kalam mereka antisipati dengan membenci partai politik, mengalami psikologi menangung beban di masyarakat, biaya habis, tidak dirangkul parpol. Kedepan harus arif dan bijaksana dalam menyikapi pemilu dengan memberikan pemahanan agar caleg selalu beruntung.

"Kami ingin para bacaleg merasa beruntung dengan konsep finansial dan moral. Tidak merasa rugi, stres, tidak menangung hutang. Pendidikan politik sehat memiliki dua pandangan yakni umum dan agama, berpolitik hanya fardhu kalau ditarik ke agama namun secara umum anak-anak milenial harus diberi edukasi dengan gerakan politik agar mereka tidak benci, buta politik tentunya itu kerugian besar bagi bangsa jika mereka tak mengerti politik," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Gobel: Jangan Jadikan Rakyat Komoditas Politik

 

BERITA TERKAIT