09 December 2022, 20:14 WIB

Harga Bahan Pokok di Tasikmalaya Kembali Melonjak


Adi Kristiadi |

HARGA kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sejak beberapa pekan terakhir naik. Mulai harga telur, cabai merah, daging sapi, minyak goreng curah, daging ayam potong dan beras.

Seorang pedagang telur di pasar Pancasila, Dudung, 55, mengatakan, harga telur sejak sepekan ini merangkak naik. Termasuk bahan pokok lain seperti cabai merah, daging ayam potong, daging sapi, minyak curah dan beras. Dari semua kenaikan harga bahan pokok, kenaikan harga telur paling tinggi dan bertahan lama diangka Rp32 ribu/kg.

"Para penjual memang selama ini tidak bisa berbuat banyak hingga pendapatan pedagang telur mengalami penurunan secara drastis. Apalagi pasokan jelang nataru sudah dibatasi entah kenapa," kata Dudung, Jumat (9/12/2022).

Sementara pedagang lainnya, di Pasar Induk Cikurubuk, Lina, 30, mengatakan, harga sayuran di beberapa wilayah merangkak naik karena kurangnya pasokan dari petani lokal seperti di Kecamatan Cisayong dan Taraju dan beberapa sentra pertanian di Tasikmalaya.

"Beberapa komoditas sayuran mengalami kenaikan mulai kubis seharga Rp15 ribu perkg, bawang daun dijual Rp14 ribu perkg, buncis Rp10 ribu perkg, tomat Rp15 ribu perkg. Akan tetapi, jenis cabai merangkak naik mulai cabai merah domba Rp100 ribu, cabai rawit Rp65 ribu perkg, cabai merah keriting Rp70 ribu, cabai merah TW Rp55 ribu, cabai kriting hijau Rp45 ribu per kg," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Aswin Kosotali, mengatakan, tingginya harga telur efek alamiah pengaruh dari supply dan demand yang tidak seimbang. Aktivitas masyarakat mengalami peningkatan hingga akhir tahun dan membuat permintaan telur menjadi lebih tinggi. Sementara suplai telur tidak dapat menutupi tingginya permintaan.

"Produksi telur yang berkurang lantaran pada periode sebelumnya harga telur jatuh hingga membuat peternak mengurangi produksi dan untuk sekarang ini permintaan naik tapi petani mulai produksi lagi. Kenaikan telur yang terus terjadi, kami akan tetap berupaya untuk bisa meningkatkan produksi telur para peternak khususnya berada di wilayah Priangan Timur dan diharapkan ketika produksi telur dapat memenuhi permintaan harga akan kembali stabil," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Hujan Semalaman, Sejumlah Wilayah di Palembang Tergenang Banjir

BERITA TERKAIT