WARGA Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) rela mengantre selama berjam-jam di lokasi operasi pasar minyak tanah yang digelar PT Pertamina, Sabtu (26/11).
Pertamina menggelar operasi pasar minyak tanah di enam titik di Kota Kupang seharga Rp20.000 per lima liter, sedangkan, harga minyak tanah eceran di masyarakat telah Rp35.000 per lima liter. Ada juga minyak tanah ukuran satu liter dijual seharga Rp15.000 per liter.
Operasi pasar digelar secara serentak mulai pukul 10.00 Wita hingga sore, yakni di Taman Kota, Lapangan Sitarda, Kantor Camat Alak, Pantai Namosain, Masjid Darul Hijrah di Kelurahan Kolhua, dan Gereja Getsemani di Kelurahan Sikumana.
Warga Kelurahan Kolhua, Luisa Bunga Lay mengatakan, kelangkaan minyak tanah di kelurahan tersebut sudah berlangsung beberapa pekan terakhir, yang disebabkan berkurangnya pasokan minyak tanah dari PT Pertamina ke pangkalan.
"Saya minta gubernur sampai penjabat wali kota memberikan perhatian serius kepada kelangkaan minyak tanah ini," ujarnya saat mengantre minyak tanah di Halaman Masjid Darul Hijrah, Kelurahan Kolhua.
Luisa mengatakan, kelangkaan minyak tanah berdampak luas karena sebagaian besar warga Kota Kupang masih memanfaatkan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor."Kami tidak bisa pakai elpiji karena takut meledak dan rumah terbakar," tambahya.
Sementara itu, sebelum membeli minyak tanah, satu per satu warga dibagikan nomor urut, serta hanya diperbolehkan membeli lima liter minyak tanah. Adapun di setiap titik operasi pasar, Pertamina menurunkan satu mobil tangki yang berisi 5.000 liter minyak tanah.
Operasi pasar minyak tanah dijadwalkan masih berlanjut pada pekan depan di kelurahan berbeda. Sementara itu, sampai pukul 15.00 Wita, total minyak tanah didistribusikan melalui operasi pasar telah mencapai 35 kiloliter. (OL-13)
Baca Juga: Kelangkaan Minyak Tanah di NTT Berlanjut, Ternyata Ini ...