MENKO Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemerintah saat ini fokus pada evakuasi korban, baik korban luka maupun yang meninggal. Serta, perbaikan infrastruktur vital yang terputus akibat reruntuhan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indonesia, per 23 November, sebanyak 284 jiwa meninggal dalam bencana gempa Cianjur. Sementara itu, 151 orang masih dalam pencarian.
“Mudah-mudahan masih ada yang bisa diselamatkan. Untuk infrastruktur vital, sudah beberapa kita selesaikan terutama jalur nasional. Kemudian jalur kabupaten dan jembatan yang terputus juga sudah ditangani oleh Kementerian PUPR,” jelas Muhadjir, Rabu (23/11).
Baca juga: BNPB: Korban Meninggal Gempa Cianjur 271 Orang
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), petugas masih melakukan pencarian di empat titik yang diperkirakan masih ada korban tertimbun. Rinciannya, Kampung Cugenang, Rawa Cina Desa Nagrak, Salakawung Desa Sarampat dan Warung Sate Sinta.
Lokasi tersebut termasuk wilayah terdampak terberat, di mana banyak bangunan runtuh. "Sejauh ini, tidak ada kendala dalam proses pencarian, karena titik evakuasi masih bisa dijangkau. Hanya memang titik evakuasi cukup luas dan dalam, sehingga membutuhkan waktu," imbuhnya.
Agar penanganan dampak gempa Cianjur lebih efektif, kegiatan tanggap tanggap bencana dengan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara simultan. Pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat.
Baca juga: Gempa Ganggu Pasokan Air Bersih Di Cianjur
Muhadjir pun memerintahkan pihak terkait melakulan pendataan secepat mungkin, agar dapat segera dilakukan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. “Saya sudah menginstruksikan jajaran Basarnas, pemda, hingga BNPB untuk segera mendata jumlah rumah yang rusak dan segera diklasifikasi rusaknya," pungkas dia.
"Pada masa tahap tanggap bencana yang kira-kira akan berlangsung sekitar tiga minggu, kita upayakan langsung menuju tahap rehab-rekon. Dengan demikian, penderitaan para korban tidak terlalu lama,” sambung Muhadjir.
Jumlah rumah rusak akibat gempa hingga saat ini tercatat 28.078 unit. Angka itu masih tentatif berdasarkan data sementara BPBD. "Kalau sudah fix, akan ditangani dalam bentuk bantuan uang. Rinciannya, Rp10 juta untuk rusak ringan, Rp25 juta untuk rusak sedang dan Rp50 juta untuk rusak berat," tutupnya.(OL-11)