SEBANYAK 700 pasien korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang dirawat di RSUD Sayang hingga Selasa (22/11) tertangani dengan baik meski jumlah pasien membeludak.
Dokter Umum RSUD Sayang dr. Nevi Mulya mengatakan pelayanan pasien terkendali dibantu oleh sejumlah relawan dari berbagai organisasi kesehatan seperti IDI.
"Belum ada perhitungan pasti namun jumlah pasien terdampak gempa ada sekitar 700 orang tertangani dengan baik," kata dr. Nevi, Rabu (23/11).
Kebanyakan dari pasien tersebut adalah anak kecil dengan cedera kepala ringan sampai sedang. Adapun pasien orang dewasa kebanyakan mengalami fraktur. Kondisi mayoritas pasien sejauh ini di RSUD Sayang mulai membaik, dengan masalah terbanyak adalah patah tulang, cidera kepala, dan luka-luka ringan.
"Semua pasien dirawat di luar gedung mengingat kondisi masih rawan terjadi gempa susulan," ujar Nevi.
Baca juga: 10 Korban Gempa Cianjur Dirujuk ke RSUD Cibabat Cimahi
Sejumlah tenda berjejer di halaman depan dan belakang rumah sakit. Setiap tenda terdapat dokter umum, dokter spesialis dan perawat. Sehingga setiap pasien yang datang langsung ditangani oleh dokter dan perawat.
Pasien yang datang dengan kondisi darurat dilakukan sistem triase untuk menentukan pasien yang diutamakan memperoleh penanganan medis terlebih dahulu di instalasi gawat darurat (IGD). Penentuan pasien dilakukan berdasarkan tingkat keparahan kondisi pasien.
Sedangkan pasien yang membutuhkan tindakan operasi segera langsung dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Pelayanan pasien di RSUD Sayang berfungsi untuk perawatan pasien dengan luka ringan dan stabilisasi kondisi pasien.(OL-5)