SEPEKAN terakhir, harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, Sumsel, mulai tinggi. Di Pasar Sekip Ujung Palembang, harga telur ayam tembus Rp26.000 per kilogram.
Padahal sebelumnya harga telur ayam tercatat hanya Rp24.000 per kilogram. Jon Regi, pedagang telur di Pasar Sekip Ujung mengatakan, harga telur ayam mengalami kenaikan disaat permintaan cukup tinggi.
"Sekarang banyak acara-acara masyarakat, seperti nikahan, dan lain-lain. Jadi permintaannya tetap tinggi, walau harga cukup tinggi, dimana sekarang sudah Rp26.000 per kilogram," ucapnya, Senin (21/11).
Ia menjelaskan, kenaikan harga telur ini tidak berpengaruh besar terhadap minat beli masyarakat. "Beberapa hari lalu kami jual Rp24.000 per kilogram. Setelah naik harga, tidak ada pengaruh. Karena telur jadi salah satu kebutuhan pangan bagi masyarakat," jelasnya.
Sama halnya dengan telur ayam, harga cabai pun kini mulai naik. Rasyid, pedagang sayur di Pasar Sekip Ujung mengatakan cabai merah saat ini mencapai Rp32.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp28.000 per kilogram. "Stok banyak, tapi memang dari agen alami kenaikan," ucapnya.
Sementara untuk harga cabai rawit kini Rp44.000 per kilogram dari sebelumnya Rp36.000 per kilogram pada minggu lalu. "Kemungkinan besar bulan Desember harga cabai akan mengalami kenaikan harga. Karena mau tahun baru harga cabai pasti naik," jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan, harga telur di Sumsel rata-rata mengalami kondisi yang stabil. "Sekarang harga telur stabil. Karena dari tingkat peternak telur ayam juga stabil. Permintaan masyarakat juga terlihat stabil, belum ada gejolak permintaan," pungkasnya. (OL-15)