20 November 2022, 19:00 WIB

Ekspedisi Nusantara Jelajahi Sentra Kopi Jawa Timur


Denny Susanto |

EKSPEDISI Nusantara, perjalanan kelompok jurnalis lingkungan Pena Hijau Indonesia ke berbagai wilayah di Tanah Air terus berlanjut. Yang terbaru, tim menjelajahi sentra kopi dan pendakian Gunung Ijen di Jawa Timur.

Kondisi cuaca kurang bersahabat di pengujung tahun menjadi alasan kegiatan Ekspedisi Nusantara edisi Jawa Timur ini hanya diikuti rombongan kecil saja. Tiba di bandara Juanda tim yang mengikutsertakan pegiat kopi lokal Kalimantan Selatan bertemu dengan pegiat usaha kopi di Surabaya.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Banyuwangi yang memakan waktu hingga delapan jam menggunakan mini bus. Di sini Tim Ekspedisi Nusantara bertemu dengan pegiat usaha pariwisata Joko dari Didus Homestay dan Imam, seorang petani milenial yang memiliki perkebunan dan bisnis kopi dengan brand Omah Kopi.

"Saya senang kita bisa saling tukar pengalaman dalam upaya pengembangan usaha kopi yang bisa menyejahterakan masyarakat petani," ujar Imam yang memiliki perkebunan kopi jenis robusta seluas 15 hektare, di Desa Telemung dan usaha kopi luwak itu.

Sementara Arianto, petani dan pemilik usaha Kopi Aranio dari Desa Tiwingan, Aranio, Kabupaten Banjar mengatakan pihaknya sudah sejak lama menjalin kerja sama bisnis kopi dengan para petani asal Jawa Timur. Kalsel sendiri tengah mengembangkan kopi lokal yang disebut Kopi Meratus.

Pada kesempatan itu, tim juga bertemu Frank, wisatawan asal Jerman. Penggemar kopi itu sengaja datang jauh-jauh bersama keluarga untuk belajar tentang budi daya kopi.

Pendakian Gunung Ijen

Selain menjelajahi sentra kopi Jawa Timur, seperti kegiatan-kegiatan ekspedisi sebelumnya Tim Ekspedisi Nusantara melakukan pendakian Gunung dan Kawah Ijen. Dengan dibantu Joko dari Didus Homestay, perjalanan ke Ijen dilakukan pada tengah malam.
              
Rian, pemandu pendakian, menjelaskan Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi  dan Bondowoso. Gunung ini memiliki ketinggian 2.769 mdpl.

Salah satu fenomena alam menarik dan paling terkenal dari Gunung Ijen adalah blue fire (api biru) di dalam kawah yang terletak di puncak gunung dan aktivitas para pencari belerang.

"Fenomena blue fire ini hanya ada dua di dunia yaitu Islandia dan ijen. Ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan mancanegara," tutur Rian.

Pendakian Gunung Ijen memerlukan waktu sekitar dua-tiga jam. Rute pendakian dapat melalui dua tempat, yakni Banyuwangi dan Bondowoso.

Beruntung, pada pendakian kali ini cuaca sangat bersahabat, sehingga keindahan ijen dengan blue firenya dapat dinikmati. Tim pun terpuaskan dengan perjalanan Ekspedisi Nusantara yang luar biasa. (N-2)

BERITA TERKAIT