WAKIL Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati atau Cok Ace mengatakan, seluruh penataan berbagai infrastruktur di Bali menukik KTT G-20 sudah selesai. Ada puluhan jenis pekerjaan penataan mulai dari yang skala kecil maupun skala besar. Penataan infrastruktur sudah final sejak Sabtu (5/11/2022).
"Penataan berbagai infrastruktur tersebut sudah final sejak 5 November 2022. Kalau pun terjadi pengerjaan itu hanya bagian finishing yang tidak mencolok, pekerjaan yang sangat ringan. Itu pun dalam satu dua hari ke depan ini sudah final," ujar Cok Ace, Minggu (6/11)
Ia mengatakan, penataan infrastruktur KTT G-20 sangat masif. Untuk proyek besar ada di 12 titik. Diantaranya di Bandara Ngurah Rai, Simpang Dewa Ruci, Jalan Tol Bali Mandara, reservasi peningkatan jalan nasional di seluruh titik, pengerjaan perbaikan Jalan Simpang Siligita-Kempinsky, kawasan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pembangunan penataan Hotel Kempinsky, penataan Tahura Ngurah Rai, Waduk Estuari Dan Suwung, pembangunan kawasan GWK, pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Lembongan dan Nusa Penida.
Sementara untuk pengerjaan yang kecil-kecil itu sangat masif dan ada hampir di segala sektor. Akibatnya perputaran uang sangat besar di Bali jelang KTT G-20. Akibat berbagai penataan tersebut, ada sekitar lebih dari 33 ribu pekerja di Bali yang mampu menghidupi keluarga dan sebagainya. Penataan itu sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir dan yang paling masif yakni di tahun 2022.
Dampak tidak langsung pun sangat terasa. Dampak tidak langsung ini ada di sektor non formal yakni ada di penjualan makanan, minuman, gorengan, transportasi dan UMKM lainnya. Ada penjualan pakaian, souvernir, transportasi, dan sebagainya. "Penataan berbagai infrastruktur ini sekarang memang sudah final. Namun masyarakat yang paling kecil pun merasakan pengaruh yang luar biasa, sebab mereka bisa hidup dari berbagai Mega proyek tersebut," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa saat karyawan hotel yang berlokasi di Nusa Dua dan sekitarnya sudah kembali bekerja seperti biasa. Bahkan ada beberapa hotel yang menambah pegawainya untuk menghandle berbagai kebutuhan tamu yang terus meningkat. Hal senada juga terjadi di usaha transportasi. Banyak armada yang selama pandemi Covid19 menganggur sekarang sudah kembali
beroperasi.
Untuk usaha transportasi, saat ini sampai meminta armada dari beberapa wilayah tentangga seperti Surabaya, Jogyakarta dan Jakarta. Peningkatan aktifitas transportasi terjadi sejak banyak side event KTT G-20 mulai digelar di Bali. Mereka berasal dari kementerian dan lembaga, BUMN, dan swasta atau perusahaan.
Catatan Bank Indonesia
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho mengatakan, dalam laporan atau catatan terakhir hingga 5 November 2022, jumlah perputaran uang di Bali akibat KTT G-20 mencapai Rp14 Triliun. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama yakni sebanyak Rp8 Triliun. Untuk tahun 2022 ini jumlah ini diprediksi akan meningkat tajam menjelang akhir tahun. Sebab perhitungan di November 2022 ini belum berakhir sementara KTT G-20 masih terus berlanjut.
Ia memprediksi sampai akhir tahun jumlah jumlah transaksi dan perputaran uang akan terus meningkat pesat. "Perputaran uang dalam terpantau melalui transaksi e-commerce, QRIS, Go Pay dan berbagai transaksi elektronik lainnya," ujarnya.
Menurut Trisno, transaksi e-commerce tersebut ditemukan paling banyak di sektor UMKM dengan menggunakan transaksi elektronik. Dalam KTT G-20 ini, produk UMKM Bali sangat laris mulai dari perak, tas, kaos, dan sebagainya. "Ada produksi souvernir dari Celuk, dari perak, bahkan sudah terkenal sampai di Amerika. Saya juga dapat souvernir tapi bukan dari Bali melainkan dari Amerika," ujarnya.
Dari data yang ada, bila dibandingkan dengan kegiatan IMF dan APEC sebelumnya, total transaksi lebih tinggi di KTT G-20. Sewaktu KTT APEC, pertumbuhan ekonomi Bali mencapai hingga 7,3%. Kondisi Bali saat ini bisa lebih tinggi. Saat ini saja pertumbuhan sudah mencapai 5,1%. Saat ini saja, seluruh hotel di Nusa Dua dan sekitarnya sudah penuh dan terisi semua. Dampaknya juga merambah sampai ke Kuta, Seminyak, Ubud, Sanur. (OL-13)
Baca Juga: Kemenkeu Ungkap Capaian yang Dihasilkan RI dalam KTT G20