KERJA keras mencari Fahri selama seminggu tak kunjung membuahkan hasil hingga akhirnya diputuskan menghentikan pencarian remaja itu di Sungai Belumai, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara.
Kepala Basarnas Medan, Budiono, mengatakan, pihaknya telah menghentikan operasi SAR terhadap korban tenggelam di Sungai Belumai. Upaya itu dihentikan setelah operasi SAR tidak membuahkan hasil sampai dengan hari ketujuh pencarian.
"Operasi SAR sudah dinyatakan selesai dan ditutup," ungkapnya, Sabtu (5/11).
Sebelumnya, seorang remaja pria dilaporkan hanyut terseret arus sungai Belumai. Tepatnya di kawasan sungai yang berada di wilayah Dusun 6, Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.
Korban bernama Muhammad Fahri Saragih, 13, warga Gang Suber, Lorong Kodam, Dusun 4, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.
Pada Jumat (28/10), sekitar pukul 17.00 WIB, Fahri bersama teman-temannya mandi di Sungai Belumai. Namun, korban yang diduga belum terlalu mahir berenang, tiba-tiba hanyut terseret arus sungai.
Ketika itu kondisi arus sungai cukup deras sehingga korban cepat hilang terbawa arus. Kejadian itu langsung dilaporkan teman-temannya kepada warga sekitar yang kemudian meneruskannya ke Kantor Basarnas Medan.
Baca juga: Hari Ini Ekshumasi Jenazah Dua Korban Tragedi Kanjuruhan
Hari demi hari pencarian Fahri dilakukan tim SAR Gabungan yang terdiri atas berbagai pihak terkait. Mulai dari Rescuer Basarnas Medan, BPBD Deliserdang, TNI/Polri, PMI, Potensi SAR RBBS, Damkar Deliserdang, Relawan PKS hingga warga sekitar.
Operasi SAR didukung berbagai peralatan, terutama dengan menggunakan perahu-perahu LCR milik Basarnas Medan dan perahu rafting dari BPBD Deliserdang. Mereka melakukan pencarian hingga ke bagian hilir atau muara Sungai Belumai.
Selain menyisir sungai dengan perahu LCR dan rafting, Tim SAR Gabungan juga melakukan pencarian di lokasi-lokasi yang dicurigai. Seperti tumpukan sampah, akar pohon di tepi sungai dan pohon tumbang di bantaran sungai.
"Namun hingga hari ketujuh pencarian korban tak kunjung ditemukan," kata Budiono.
Setelah hingga petang pada hari ketujuh pencarian korban belum juga ditemukan, tim SAR Gabungan melakukan evaluasi dengan pihak keluarga dan sepakat menghentikan pencarian.
"Namun bila di kemudian hari ada tanda-tanda korban ditemukan dan butuh bantuan Basarnas untuk mengevakuasi, maka kami dari akan datang kembali," kata Budiono. (OL-16)