PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat berupaya meningkatkan daya saing
pelaku usaha lokal terutama yang masih berskala kecil. Revolusi Industri 4.0 dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi robotik, teknologi informasi, dan teknologi komunikasi yang ditunjang oleh kemajuan ekonomi digital menjadi momentum yang tepat untuk mencapai hal tersebut.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, saat ini semakin marak
bisnis dan transaksi perdagangan yang menjadikan internet sebagai media
komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar pelaku. Hal inipun harus
disadari pemerintah, tak terkecuali Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat.
Menurut dia, OPD tersebut perlu mengambil peran dalam melakukan
berbagai fasilitasi kebijakan, mengakselerasi, dan menjalankan pelayanan dengan prima untuk menghadirkan ekosistem baru industri dan perdagangan yang mampu bersaing di era digital.
"Untuk itu, dalam melaksanakan tugas dan peran-perannya diperlukan sistem perencanaan yang baik," katanya di Bandung, Selasa (25/10).
Dia memastikan, dalam mendukung Industri Juara di Jawa Barat, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat memberikan layanan dan fasilitasi kepada IKM Jawa Barat melalui UPTD Industri yang dimiliki, yaitu UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan serta UPTD Industri Logam.
UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan mempunyai Satuan Pelayanan
berdasarkan komiditi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat.
Satuan Pelayanan tersebut yaitu satuan Pelayanan Pengembangan Industri
Kemasan; Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan Tasikmalaya;
Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkayuan Sumedang; Satuan
Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Garut; Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Persepatuan Bandung; Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Pertekstilan Bandung; dan Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan Cirebon.
Sementara UPTD Industri Logam memiliki 3 satuan pelayanan untuk
menjangkau IKM di daerah yang memiliki potensi pengembangan IKM yang
bergerak di perlogaman.
Satuan Pelayanan tersebut yaitu satuan Pelayanan Pengembangan Industri Logam Bandung; Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Logam Sukabumi; dan Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Logam Bogor
Industri kulit Garut
"Kami terus mendorong pelaku usaha salah satunya industri kulit di
Garut," katanya.
Ridwan Kamil menilai, pasar generasi Z atau milenial dan luar negeri adalah prospek pasar yang menjanjikan bagi pelaku industri perkulitan di Garut.
Adanya satuan pelayanan mesin penyamakan di sentra perkulitan Sukaregang, Garut sangat membantu sekali untuk IKM ini terbukti dengan jumlah data layanan yang tercatat pada 2021.
Satuan pelayanan penyamakan kulit Garut melakukan pelayanan sebanyak 1.136 kali layanan mesin untuk para IKM, sedangkan pada 2022 ini sampai bulan september sudah tercatat sebanyak 827 pelayanan.
Untuk menggaet pasar yang lebih luas ini, tambah Kang Emil, para pelaku usaha harus mulai menggunakan teknologi informasi sebagai alat pemasaran.
Menurutnya, industri kerajinan kulit di Kabupaten Garut memiliki potensi bisnis yang besar. Tapi sayangnya, selama ini industri itu justru tak banyak berkembang.
"Perajin kulit di Sukaregang masih kurang memahami bagaimana memasarkan produk secara digital. Mayoritas pelaku usaha masih menjual
produknya secara konvensional. Kami meminta pengusaha memanfaatkan
bahan dari limbah tumbuhan untuk membuat sebagian produknya," katanya.
Untuk itu, dalam rangka pemulihan ekonomi, dia menekankan untuk Dinas
Perindustrian dan Perdagangan terus berupaya meningkatkan kapasitas
pelaku usaha di Jawa Barat, salah satunya di Sukaregang, Garut.
"Kenali pasarnya, maksimalkan teknologi informasi agar menjangkau pasar yang lebih luas lagi," katanya.
IKM binaan
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Iendra Sofyan
mengatakan, secara umum, Unit Pelaksana Teknis Daerah Industri Pangan,
Olahan dan Kemasan (IPOK) memiliki fasilitas pembinaan, pelayanan
permesinan serta sewa tanah atau bangunan untuk para pelaku usaha agar
dapat beroperasi dan lebih berkembang lagi.
"Dalam prosesnya kita prioritaskan pada IKM binaan yang ada di Jawa Barat. Sehingga para pengusaha kecil yang awalnya masih menggunakan kemasan tradisional bisa lebih memiliki daya saing di pasar bebas," ujar Iendra.
UPTD yang berkantor di Jalan Sampurna Kota Bandung ini melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang tertentu di
bidang pengembangan industri Pangan, Olahan, dan Kemasan, meliputi
pengembangan teknologi dan pengembangan usaha.
Upaya Disperindag Provinsi Jawa Barat memberikan layanan untuk lebih memajukan lagi usaha perdagangan dengan melibatkan diri secara aktif kepada para Industri Kecil Menengah (IKM), pemangku kepentingan dan unit usaha lainnya agar lebih memenuhi standar kemasan yang baik dan lebih berdaya saing.
Melihat potensi industri yang berkembang di Provinsi Jabar, yang
notabene sebagai penompang industri nasional sebesar 60%, Disperindag
Provinsi Jawa Barat menyediakan beberapa program kegiatan bagi para
industri kecil menengah khususnya generasi milenial.
Disperindag melalui UPTD IPOK menyediakan pelayanan Industri di antaranya adalah Satuan Pelayanan Rumah Kemasan yang menyediakan layanan berupa konsultasi desain kemasan, desain kemasan secara gratis, cetak dumi untuk tes pasar, dan fasilitasi cetak untuk IKM terpilih.
Pada 2021 ada 679 IKM baru di Jawa Barat yang tercatat mengunjungi satuan pelayanan kemasan. Ini dikarenakan IKM membutuhkan pelayanan kemasan apa lagi pada era semua serba digital membutuhkan peningkatan kualitas atau mutu kemasan yang menarik secara visual dalam penjualan melalui marketplace.
Sampai September 2022, sudah ada 564 IKM baru yang meminta pelayanan desain kemasan.
"Selain Satuan Pelayanan Kemasan dan Penyamakan Kulit Garut ada juga
Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan di Cirebon. Industri rotan
di Cirebon sangat berkembang pesat, sehingga pemasaran rotan yang
menembus pasar ekspor dengan nilai ekspor mencapai $450.000.000 pada
2021. Tujuan ekspor ke kawasan Asia, Eropa, Australia, dan Amerika," tambahnya.
Untuk itu Disperindag Provinsi Jawa Barat memberikan kontribusi
cukup besar pada industri rotan dengan penyediaan layanan mesin industri untuk produksi bagi para IKM rotan. (N-2)