18 October 2022, 12:51 WIB

Kemenpora Gelar Workshop Kewirausahaan bagi Santi Ponpes Sabilul Huda DIY


Mediaindonesia.com |

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus melanjutkan program mengasah mental berwirausaha para generasi muda.

Terbaru, Kementerian yang dipimpin oleh Zainudin Amali itu menggelar workshop kaderisasi pesantrenpreneur yang merupakan program pengembangan kewirausahaan pemuda dengan tema "Mendorong Perekonomian Daerah Bangkit dan Bertumbuh Kembali Melalui Workshop budidaya Anggur dan Ikan Koi".

Lokakarya yang berlangsung di Aula Pondok Pesantren Sabilul Huda, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 15-17 Oktober itu diikuti oleh 100 santri dari pondok pesantren dan karang taruna

Lokakarya juga dihadiri Ketua Pondok Pesantren Ashadi, Lurah Pakembinangun Suratno dan Kepala Bidang Akses Permodalan Asisten Deputi Kewirausahaan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Dzikro. 

Dzikro mengatakan, bonus demografi merupakan anugerah yang harus dikelola dengan baik secara bersama-sama antara pemerintah dengan swasta, lembaga masyarakat, maupun dengan masyarakat. 

"Maka Kemenpora sejalan dengan RPJMN melaksanakan pengembangan kewirausahaan pemuda melalui penumbuhan minat, kaderisasi, pendampingan, pengembangan ekosistem dan akses permodalan guna menstimulasi kemunculan dan berkembangnya wirausaha pemuda," katanya. 

Kali ini, lanjut Dzikro, Kemenpora bekerja sama dengan Pondok Pesantren Sabilul Huda yang mempunyai visi dan misi yang sama dalam menggerakkan wirausaha bagi para santrinya.

Ketua Ponpes Sabilul Huda Ashadi mengungkapkan, dalam mendidik santrinya selain memperbaiki akhlak melalui ajaran agama Islam juga santri diajarkan berbudidaya tanaman, ternak mupun perikanan karena diharapkan nanatinya para santri bisa mandiri bahkan menolong orang lain.

Lurah Pakembinangun Suratno mengatakan, para kaum,muda, khususnya di Yogyakarta harus lebih jeli melihat potensi dan peluang bisnis di daerahnya. Sebab, pemuda di daerah harus selangkah lebih maju walaupun banyak pendatang yang juga ikut membuka usahanya.

"Jadikanlah itu sebagai bahan transfer pengetahuan/ belajar sehingga nantinya pemuda daerah dapat berinovasi selangkah lebih maju dari mereka," ujar Suratno.

Baca juga : 33 Marbot dan 24 Guru PAUD di Kota Tegal Terima Bantuan Baznas

Sebagai informasi, workshop dibagi ke dalam tiga tahapan motivasi, pengetahuan bisnis tentang perencanaan dan marketing, serta pemahaman dan praktek budidaya anggur dan koi.

Salah satu narasumber dari PT PAG sebelum membawakan materi perencanaan bisnis dan marketing, memotivasi peserta bahwa dengan untuk menjadi negara maju diperlukan 5% penduduk menjadi wirausaha mapan, sedangkan wirausaha mapan harus dirintis dari dini dengan mental kemandirian, jujur dan gigih.

Mental untuk mendiri dan menolong orang adalah jiwa wirausaha. Kemudian bahwa perencanaan dan marketing adalah pengetahuan dan skill yang menjadi ujung tombak kemajuan bisnis.

Dengan perencanaan Bisnis Model Canvas (BMC) dapat diketahui 9 aspek yang harus dipenuhi untuk mencapai target usaha sedangkan marketing adalah penghubung antara perusahaan dengan customer yang merupakan revenue create bagi perusahaan.

Strategi keberhasilan marketing kekinian pun berkembang tidak lagi 6 P tapi menjadi 9P, yaitu personal negosation, product quality and image, pshycologi of price, placement, promotin and media online, persuation and testimoni, penelitian (survey), pelayanan prima dan pemanfaatan teknologi informasi.

Dan, puncak acara adalah workshop pelatihan budidaya ikan KOI yang dibawakan oleh pengurus Kelompok Tani Anggur Yasin Amali, yang menjelaskan proses budidaya KOI mulai dari pemilihan indukan yang sehat dan gonut, pemijahan (pengawinan), penyediaan kolam dengan ph sesuai dan air mengalir, pemisahan, pemeliharaan hingga pemanenan.

Selanjutnya pelatihan budidaya anggur yang dibawakan oleh pengurus Kelompok Tani Anggur, Qolbun Nadzif yang menjelaskan proses budidaya anggur. 

'Anggur selain mudah ditanam juga banyak manfaatnya seperti mencegah kanker, penuaan dini, menjaga kesehatan otak, membantu diet, dan menjaga kesehatan mata.

Diharapkan dengan pelatihan itu mampu menambah skill para peserta yang pemuda santri untuk memulai berwirausaha. (RO/OL-7) 

BERITA TERKAIT