BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) membentuk desa tangguh bencana (Destana) di 199 desa yang rawan longsor. Dengan adanya Destana, masyarakat lebih siap untuk memitigasi bencana yang kemungkinan terjadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan bahwa di Banjarnegara ada 75% wilayah atau sekitar 199 desa berada di daerah rawan bencana longsor. "Oleh karena itu, BPBD memfasilitasi pembentukan Destana. Harapannya adalah masyarakat siap siaga dan dapat melaksanakan mitigasi bencana," kata Andri pada Senin(26/9).
Menurutnya, pihaknya juga terus melaksanakan sosialisasi, penguatan kapasitas masyarakat, memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat
dan melakukan upaya mitigasi struktural yang komprehensif. "Berbagai upaya ini telah dilakukan sehingga masyarakat yang mendiami daerah rawan bencana terus meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Apalagi pada akhir September sudah mulai hujan dan curahnya cukup tinggi. Tidak hanya warga saja yang bersiaga, tim BPBD dan relawan terus melakukan pemantauan dan kesiapsiagaan, apalagi kalau hujan turun dengan deras.
Sebelumnya, Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengatakan, wilayah Banjarngara saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus ditingkatkan. "Saya minta PBD untuk terus melakukan edukasi serta penguatan mitigasi dan kedaruratan bencana kepada masyarakat," ujarnya.
Pemkab, lanjut Tri Harso, bersama dengan elemen lain dan instansi seperti TNI, Polri, dan lembaga relawan telah menyiapkan sumberdaya manusia. "Ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan," pungkasnya. (OL-15)