23 September 2022, 10:05 WIB

Penaikan Harga Pertalite Sengsarakan Nelayan Yogyakarta


Putut Anom Karang Jati (MGN), Muhardi (SB) |

NELAYAN asal Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta mengeluhkan biaya operasional melaut yang pascapenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga jual hasil tangkapan ikan nelayan kepada pengepul yang masih stabil.

Nur Ahmad seorang nelayan tangkap di Pantai Congot mengatakan, saat ini biaya pengeluaran untuk sekali melaut mencapai Rp250 ribu. Jumlah itu digunakan untuk membeli pertalite sebagai bahan bakar perahu dan keperluan lain. 

"Naik signifikan dari sebelumnya yang hanya membutuhkan uang Rp100 ribu untuk sekali melaut," ujarnya pada Jumat (23/9/2022).

Ia menjelaskan, selain harga biaya operasional yang naik hingga 100%, terkadang nelayan sulit mendapatkan BBM di SPBU.

Menurutnya, nelayan banyak mengeluh selain karena penaikan BBM juga karena nelayan tidak bisa menaikkan harga jual ikan sebab menggunakan sistem pasar lelang, di mana harga ditentukan oleh pengepul. "Jika pun ada kenaikan harga tidak terlalu signifikan paling Rp1.000/kg," jelasnya.

Ia pun mengaku sempat menaikkan harga ikan meski tidak signifikan yakni Rp2.000/kg. Namun, hal ini mendapat protes dari pengepul ikan lainnya. Adapun ikan yang didapat nelayan di Pantai Congot ini dikirim ke wilayah tetangga seperti Kebumen, Gunung Kidul, Cilacap hingga Jakarta. (Mhd/A-3)

BERITA TERKAIT