AIR bersih masih merupakan barang yang mewah bagi sebagian besar masyarakat di usa Tenggara Timur (NTT) dan masih merupakan persoalan besar di sana.
Hasil riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2016 menyebutkan dari 22 kabupaten Kota di NTT, hanya Kota Kupang dan Kabupaten Malaka yang tidak mengalami kekeringan.
Hal ini yang menyebabkan NTT selalu dinobatkan menjadi daerah yang kering dimana setiap tahun selalu dihantui gagal tanam akibat dari kerusakan kantong-kantong air atas ulah manusia, termasuk juga Desa Oe Ekam, Amanuban Timur yang terletak di Timor Tengah Selatan (TTS).
Melihat kondisi ini, BWA (Badan Wakaf Alqur'an) bersama para wakif, donatur juga para masyarakat di Oe Ekam tergerak untuk mewujudkan wakaf sarana air bersih untuk Oe Ekam.
Setelah bahu membahu selama 2 tahun akhirnya wakaf sarana air bersih Oe Ekam ini dapat dinikmati oleh masyarakat Oe Ekam dan diresmikan sebagai wakaf sarana air bersih BWA yang ke 40, kamis 25 Agustus 2022.
Jeyoda Nobunome, Kepala Desa Oe Ekam, menyampaikan,”Kami sudah berulang kali mengupayakan air bersih di desa Oe Ekam ini selalu gagal.
"Namun bersama BWA kita bisa wujudkan air bersih, “sumber air so dekat desa”, dan ini merupakan aksi kemanusiaan bukan keagamaan, karena yang menikmati air bersih ini mayoritas adalah non muslim,” papar Jeyoda dalam keterangan, Senin (29/8).
Baca juga: Antisipasi Kekeringan, BPBD Babel Siap Salurkan Air Bersih
Heru Binawan, CEO BWA “ BWA mengucapkan terima kasih kepada masayarakat Oe Ekam karena sudah diizinkan untuk menyalurkan donasi para wakif.
"Dan setiap proyek air bersih di NTT selalu mendapatkan respons yang baik dari para wakif, karena memang NTT merupakan lokasi yang tepat untuk pembangunan wakaf sarana air bersih,” kata Heru.
Abdul Qodir Lenamah, partner lapang BWA di Oe Ekam, salah satu yang menginisiasi project wakaf air bersih Oe Ekam, engatakan banyak manfaat setelah air bersih masuk ke desa Oe Ekam, masyarakat tidak perlu menemuh jalan berkilo-kilo meter untuk ambil air bersih.
"Kini mudah mendapat akses air bersih, insya Allah sanitasi masayarakat lebih baik, taraf kehidupan akan meningkat dan akan tercipta masyarakat dengan kualitas yang lebih baik," paparnya.
Wakaf sarana air bersih Oe Ekam ini dimanfaatkan oleh 161 KK, kurang lebih 650 warga, 3 gereja, 1 masjid, 1 kantor kepala desa, 1 pesantren, dan 4 sekolah meliputi SD, SMK dan Madrasah.
Babeh Hazairin, Chief of Network BWA, ”infrastruktur wakaf sarana air bersih ini meliputi pipa HDPE sepanjang 4,700 m, 1 bak induk 50 ribu liter, 12 bak pembagi volume 6 ribu liter, pompa solar cell 6 panel, pagar dan gate”.
Semoga dengan adanya wakaf air bersih dapat meningkatkan taraf kehidupan masayarakat Oe Ekam NTT dan untuk mengetahui lebih detail kegiatan BWA, silahkan kunjungi www.bwa.id; www.wakafquran.org. (RO/OL-09)