PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran cacar monyet atau monkeypox. Selain masyarakat diminta lapor jika mengalami gejala, Pemkot juga sudah menyiapkan lokasi karantina.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap seluruh warga Surabaya lebih waspada namun tidak merasa takut berlebihan. Ia meminta warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Meskipun Khofifah Gubernur Jawa Timur mengatakan kalau Jatim masih nol, tapi kita harus tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan," kata Eri di Surabaya
Di Kota Surabaya sendiri belum mencatat adanya penemuan kasus Cacar Monyet. Namun, Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bahkan, telah menyiapkan lokasi isolasi/karantina bagi pasien di RSUD Dr. Soewandhie Kota Surabaya.
"Surabaya masih nol (cacar monyet). Kklau ditemukan, kita langsung lakukan isolasi dan kita sudah siapkan juga lokasinya, kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim," terang Eri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menambahkan, penyebaran cacar monyet bisa dicegah. Warga Kota Surabaya diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), yaitu rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan handsanitizer, serta memakai masker pada waktu bepergian di tempat umum.
"Untuk menghindari terjangkitnya paparan virus tersebut, sebaiknya memasak daging dengan sempurna, menghindari kontak fisik, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, terutama yang mempunyai gejala menyerupai cacar monyet," jelas Nanik.
Warga diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, apabila mengalami gejala mirip penyakit cacar monyet atau pernah melakukan kontak dengan pasien cacar monyet.
"Cara mendeteksi penyakit Cacar Monyet adalah dengan mengenali tanda dan gejalanya, diantaranya demam tiba-tiba 38,5 derajat celcius, nyeri otot, sakit kepala, lemas, pembengkakkan kelenjar getah bening terutama pada daerah leher dan ketiak, dan ruam pada kulit terutama pada lipatan kulit," terang Nanik.
Ia mengatakan, bahwa Dinkes Kota Surabaya juga sudah melakukan sosialisasi terkait penyakit cacar monyet kepada masyarakat, rumah sakit, perawat klinik, serta melalui media sosial milik Dinkes Kota Surabaya.
"Untuk penanganannya, apabila virus tersebut menjangkit warga Kota Surabaya akan dilakukan pelacakan kasus beserta kontak eratnya, serta dilakukan pengambilan sampel bagi kasus, untuk dikirim dan diperiksakan ke Laboratorium Rujukan Nasional BKPK Kemenkes RI dan Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB), ungkapnya. (OL-15)