23 August 2022, 14:39 WIB

1.063 Hektare Sawah Di Cianjur Terserang OPT


Benny Bastiandy |

SEDIKITNYA 1.063 hektare sawah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diserang berbagai jenis organisme pengganggu tanaman (OPT). Namun serangan tersebut masih bisa dikendalikan karena dikategorikan ringan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, Dandan Hendayana menuturkan lahan tanaman padi seluas 1.063 hektare yang diserang OPT terjadi selama periode Januari-Juli tahun ini. Serangan OPT tersebut ada dampaknya, namun tidak signifikan.

"(Dampak) pasti ada, cuma tidak terlalu signifikan. Masih dalam ambang batas. Insya Allah (produksi padi) masih aman," kata Dandan kepada Media Indonesia, Selasa (23/8).

Data yang diperoleh dari Dinas TPHPKP Kabupaten Cianjur, jenis OPT yang menyerang lahan tanaman padi yakni hama penggerek batang, tikus, blas, bakteri hawar daun, dan tungro. Luasan lahan tanaman padi yang diserang OPT jenis penggerek batang sekitar 260 hektare, tikus seluas 547 hektare, blas seluas 111 hektare, bakteri hawar daun seluas 132 hektare, dan tungro seluas 4 hektare. "Lahan tanaman padi yang paling luas akibat serangan hama tikus," ungkap Dandan.

Hama tikus menyerang lahan tanaman padi di 16 kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Cidaun seluas 3 ha, Naringgul 9 ha, Tanggeung 11 ha, Kadupandak 11 ha, Takokak 9 ha, Pagelaran 20 ha, Campaka 20 ha, Warungkondang 80 ha, Gekbrong 3 ha, Cilaku 90 ha, Sukaluyu 54 ha, Bojongpicung 60 ha, Karangtengah 56 ha, Cianjur 85 ha, Pasirkuda 31 ha, dan Haurwangi 5 ha.

"Yang paling sedikit itu hama tungro. Hanya sekitar 4 hektare yang diserang tungro. Lokasinya berada di Kecamatan Warungkondang," sebutnya.

Dadan menyebut dari 547 hektare lahan tanaman padi yang diserang hama tikus, seluas 545 hektare dikategorikan ringan. Sedang 2 hektare lagi serangannya dikategorikan sedang. "Tapi kami pastikan, serangan OPT ini tak berpengaruh terhadap produktivitas padi di Kabupaten Cianjur," pungkasnya. (OL-16)

 

BERITA TERKAIT