PERUSAHAN Listrik Nasional (PLN) akhirnya menyelesaikan proyek tol listrik di wilayah Pulau Flores, NTT. Tol listrik dimaksud adalah jaringan transmisi dan distribusi berupa Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang ada di wilayah pulau Flores sudah terinterkoneksi, dimulai dari Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka dan Flores Timur menggunakan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
"Interkoneksi listrik antar kabupaten ini, memastikan bahwa seluruh pembangkit itu sudah tersambung jaringan listrik. Artinya, jaringan listrik di Flores ini sudah terinterkoneksi maka kebutuhan maupun pelayanan listrik menjadi lebih bagus. Jadi mulai dari Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Bajawa, Nagekeo, Ende, Sikka dan Flotim listriknya sudah terkoneksi. Contohnya, kebutuhan listrik di Sikka bisa ditransfer dari Ende dan sebaliknya bahkan dari Manggarai Barat juga bisa ditransfer ke Sikka. Kan sudah terinterkoneksi," urai Manajer PLN UP3 Flores Bagian Timur, Agung Wibowo, Kamis (18/8) di Kabupaten Sikka, NTT.
Meski demikian, Agung menyampaikan untuk wilayah pulau-pulau yang ada di Kabupaten Flores Timur seperti pulau Adonara dan beberapa pulau sekitarnya dan juga khusus Kabupaten Lembata belum terkoneksi sehingga kita berjanji tiga tahun kedepan akan terkoneksi jaringan listriknya. Hal ini sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) maka kabupaten-kabupaten yang ada di Flores mulai dari Kabupaten Manggarai Barat sampai Kabupaten Lembata akan terkoneksi.
"Kalau tahap pertama listrik sudah Interkoneksi dari Manggarai Barat ke Kabupaten Flores Timur. Tahap kedua, kita mulai dari Pulau Adonara terus ke sampai ke Kabupaten Lembata akan tersambung kabel listrik. Kalau tahap kedua ini selesai, maka seluruh kabupaten yang ada di Pulau Flores sudah terinterkoneksi listriknya. Kalau sudah tersambung semua maka pelayanan
listrik akan lebih bagus terutama jarang terjadi listrik padam" papar dia.
Untuk di Kabupaten Sikka, ia menyampaikan semua desa yang ada di sana sudah berlistrik, sehingga saat ini target PLN sudah melistriki satu kepala keluarga (KK). "Seluruh desa di Sikka sudah berlistrik. Tetapi target kami sudah tidak pada dusun lagi, sudah sistim KK. Karena di Sikka ada juga yang sampai saat ini KK belum memiliki listrik. Jadi itu menjadi target kami," tutup dia.
Sebagaimana diketahui, pembangkit di Pulau Flores dibagi dalam dua sistem yakni Sistem Flores Bagian Barat dan Sistem Flores Bagian Timur. Pada Sistem Flores Bagian Barat kapasitas total pembangkit 40,7 MW, antara lain PLTMG Rangko 23 MW dan PLTD Golo Bilas 3,4 MW di Labuan Bajo, PLTP Ulumbu 10 MW, PLTD Faobata Bajawa 2,2 MW di Kabupaten Manggarai serta pembangkit lainnya.
Sedangkan, Sistem Flores Timur memiliki kapasitas total 63,4MW, dengan pembangkit antara lain: PLTMH Ndungga 2 MW, PLTS Wewaria 1 MW, PLTD Mautapaga 3 MW, PLTU Ropa 14 MW di Ende, dan PLTS Waeblerer 1 MW, PLTD Wolomarang 3 MW dan PLTMG Maumere 40 MW di Kabupaten Sikka. (OL-13)
Baca Juga: Tol Laut Turut Mobilisasi Minyak Goreng Kemasan Rakyat di ...