SATU kasus suspek cacar monyet (monkeypox) muncul di Jawa Tengah (Jateng). Namun Pemprov Jateng belum memerintahkan rumah sakit-rumah sakit untuk bersiaga.
"Belum ada perintah siaga cacar monyet bagi rumah sakit," ujarnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (4/8).
Sebelumnya Ganjar Pranowo mengatakan telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk terus memantau perkembangan pasien bergejala cacar monyet tersebut sehingga selain memberikan penanganan juga dapat mengetahui perkembangan pasien. Disamping menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, lanjut Ganjar, maka beberapa langkah dilakukan seperti tracing kasus cacar monyet untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran secara secara masif. "Kita antisipasi dan cegah cacar monyet sedini mungkin," tambahnya.
Walau belum ada perintah untuk siaga, RSUP dr Kariadi Semarang telah menyiapkan 100 tempat tidur di ruang isolasi khusus. "Kita siap menerima rujukan pasien cacar monyet, maka kita siapkan 100 tempat tidur dan ruang isolasi," kata Koordinator Humas RSUP dr Kariadi, Vivi Vira Viridianti.
Selain menyiapkan sarana dsn prasarana tersebut, ungkap Vivi Vira Viridianti, rumah sakit ini juga telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan yang terlatih untuk menangani pasien jika sewaktu-waktu dirujuk ke sini. "Obat-obatan dan alat pelindung diri juga telah siap," tambahnya.
Kasus suspek cacar monyet di Jateng terjadi di Pati menimpa seorang warga yang berprofesi sebagai sopir. Hingga kini, pasien pria berusia 55 tahun itu masih menjalani isolasi di sebuah rumah sakit swasta. Disebutkan kondisinya mulai membaik namun hasil uji laboratorium belum keluar.
"Masih terus kita lakukan perawatan sambil menunggu uji laboratorium untuk memastikan apakah itu cacar monyet atau bukan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia.
Kasus gejala cacar monyet itu, lanjut Aviani, diketahui berawal ketika warga tersebut berobat ke salah satu rumah sakit swasta karena mengalami gejala cacar monyet seperti demam disertai diare dan muncul bercak penyakit cacar, kemudian setelah berkonsultasi dokter menangani menyatakan suspect. (OL-15)
