04 August 2022, 18:39 WIB

Gudang Tas di Kudus Ludes Terbakar


Jamaah |

KEBAKARAN sebuah gudang produsen tas terjadi di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (4/8) sore. Lokasi kebakaran yang berada di tengah permukiman padat penduduk dan bahan baku tas mudah terbakar menjadi kesulitan tersendiri dalam proses pemadaman.

Pantauan di lokasi kejadian, terdapat 5 unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kudus, Satpol PP Kudus, dan PT Djarum Kudus dikerahkan untuk memadamkan api yang menghanguskan gudang tas tersebut.

Warga setempat berupaya mengeluarkan barang-barang dari gudang yang berada di sebelahnya agar tidak turut terbakar.

Menurut kesaksian Joko Selamet, salah satu pekerja, awalnya sebelum kebakaran sempat terjadi mati listrik di lokasi tersebut. Tak berselang lama, kemudian muncul kepulan asap dari gudang pembuatan tas itu pada pukul 15.15 WIB.

Bahan baku yang mudah terbakar membuat asap semakin pekat dan api membumbung tinggi di lokasi.


Baca juga: BPBD Cianjur Keluarkan Imbauan Waspada Dampak Kemarau


"Sempat mati listrik dulu tadi sebelum kebakaran. Dan tiba-tiba dari pojok gudang itu langsung muncul kepulan asap," kata Joko kepada wartawan.

Sesaat kejadian, terdapat tiga orang pekerja yang sedang berada di dalam gudang. Beruntung, tiga pekerja itu langsung melarikan diri keluar untuk menyelamatkan diri.

Joko melanjutkan, kemudian warga berbondong berupaya memindahkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari dalam gudang yang terbakar dan memadamkan api dengan alat seadanya agar tidak membesar.

"Tidak ada korban jiwa. Pekerja selamat sebelum api membesar," jelasnya.

Lokasi kebakaran yang berada di tengah permukiman padat penduduk dan bahan baku mudah terbakar menjadi kendala tersendiri dalam proses pemadaman kebakaran. Diduga kebakaran ini terjadi karena hubungan pendek arus listrik (korsleting).

"Dari korsleting listrik, kemudian api terus menjalar. Beruntung gudang sebelah tidak ikut terbakar. Kini sudah proses pendinginan oleh
petugas damkar," kata Fiza Akbar, Camat Jati.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kudus, kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta. (OL-16)

 

BERITA TERKAIT