KABUPATEN Ogan Komering Ilir menjadi salah satu daerah yang paling rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. Apalagi saat musim kemarau tiba, sangat mudah ditemukan adanya titik api lantaran sebagian besar wilayah OKI didominasi lahan gambut.
Bahkan sepanjang Januari-Juli 2022, kasus karhutla dan luasan karhutla terbesar ditemukan di OKI. Saat ini ada sekitar 116 hektare lahan yang sudah terbakar.
Kepala Balai Wilayah Sumatera Daops Manggala Agni Daops XVII/OKI, Candra Irfansyah mengatakan, data tersebut didapat dari analisa citra satelit dengan tambahan validasi lapangan oleh petugas. "Berdasarkan data yang sudah kita himpun untuk Kabupaten OKI sampai dengan akhir bulan Juli 2022 ini, luas kebakaran lahan 116 hektare," ujarnya.
Ia menyebut, tingginya angka potensi kebakaran lahan ini membuat pihaknya harus mengambil langkah untuk tetap fokus dari segi pencegahan. "Kami fokus pada pencegahan dengan patroli rutin dan mandiri. Diharapkan dengan giat patroli secara intensif kita bisa mendeteksi secara dini apabila terjadi kebakaran hutan maupun lahan," ungkapnya.
Manggala Agni juga telah menyiagakan empat regu yang terdiri dari 60 personel. Semua personel siap untuk melakukan upaya-upaya pengendalian karhutla, serta berkoordinasi secara intensif dengan personil TNI, Polri, BPBD dan melibatkan masyarakat peduli api (MPA) di desa rawan.
"Sejak Februari kemarin, kita sudah melakukan patroli di lapangan. Saat ini sudah menetapkan lima lokasi sasaran patroli yaitu Kecamatan Tulung Selapan, Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Jejawi dan Pedamaran Timur," pungkasnya. (OL-15)