28 July 2022, 18:03 WIB

Petugas Masih Selidiki Penyebab Kematian Kopda Muslimin


Akhmad Safuan |

MISTERI kematian Kopda Muslimin, anggota TNI dari Batalion Arhanud 15/DBY yang menjadi terduga dalang penembakan istrinya di Jalan Cemara III, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang masih belum dipastikan penyebabnya meski diperkirakan akibat menenggak racun.

Pemantauan Media Indonesia hingga Kamis (28/7) sore, suasana Desa Trompo Kecamatan Kendal Kota, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, masih cukup ramai oleh warga yang berdatangan karena penasaran dan keingintahuan terkait kabar tewasnya Kopda M yang disebut sebagai dalang penembakan istrinya sendiri.

Tim gabungan TNI-Polri sejak pagi telah menjaga ketat kawasan gang menuju rumah orangtua Kopda M dan telah membawa jenazah Kopda M ke RS Bhayangkara Semarang guna dilakukan pemeriksaan dan autopsi penyebab kematian buron kasus penembakan istri anggota TNI tersebut.

Selain mengevakuasi jenazah Kopda M ke rumah sakit, sebelumnya petugas gabungan berhasil menangkap lima pelaku lain yakni empat pelaku di lapangan (eksekutor) serta seorang penyedia senjata api rakitan kasus percobaan pembunuhan istri Kopda M. Petugas juga sudah memeriksa para saksi, dan mengamankan beberapa barang bukti.


Baca juga: Kopda M Pakai Uang dari Mertua untuk Mengupah Pembunuh Bayaran


"Kita bawa jenazah tersangka untuk dilakukan pemeriksaan dan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya ke RS Bhayangkara Semarang," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi usai mendatangi rumah orangtua Kopda M di Kendal.

Petugas gabungan yang telah melakukan pemeriksaan jenazah dan melakukan olah TKP, lanjut Kapolda, juga mengamankan beberapa barang bukti seperti telepon seluler serta barang lain milik Kopda M. Meski belum dapat memastikan penyebab kematiannya, Ahmad Luthfi membenarkan bahwa ada bekas muntahan di mulut tersangka.

"Itu yang sedang kita teliti," tambahnya.

Berdasarkan keterangan orangtua Kopda M yakni Mustakim, terduga dalang penembakan tersebut datang ke rumah orangtuanya di Kendal sekitar pukul 05.30 WIB untuk meminta maaf karena telah merencanakan pembunuhan istrinya sendiri dengan menggunakan jasa sejumlah orang. Mustakim pun menyarankan anaknya untuk segera menyerahkan diri.

Setelah diberikan nasihat oleh orangtuanya, ungkap Ahmad Luthfi, terduga dalang penembakan dengan korban RW, 34, tersebut diketahui muntah-muntah dan pada pukul 07.00 ditemukan telah tewas. Namun, petugas masih belum dapat dipastikan kematiannya akibat menenggak racun. (OL-16)

BERITA TERKAIT