26 July 2022, 16:27 WIB

Tren Kasus PMK Di Jawa Timur Menurun


Faishol Taselan |

TREN kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Jawa Timur (Jatim) mulai menunjukkan penurunan yang cukup  signifikan. Jika sebelumnya kasus harian PMK di Jatim mencapai 6.000 kasus, kini tersisa 1.000 kasus saja per hari.

Agar kasus terus menurun dan penyebaran PMK bisa dihentikan, Pemprov Jatim kini tengah menggenjot vaksinasi PMK pada hewan ternak. Bahkan saat ini sudah memasuki tahap ke II.

"Untuk memperluas pelaksanaan vaksinasi PMK di Jawa Timur, pada 20 Juli 2022 kita menerima vaksin tahap II sebanyak 600.000 dosis. Seluruh vaksin itu telah kami didistribusikan ke 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur  yang akan digunakan untuk melakukan perluasan vaksinasi maupun untuk  re-vaksinasi pada sapi yang sudah menerima dosis pertama," ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pada tahap I vaksinasi PMK di Jatim, dilakukan vaksinasi pada 380.091  ekor ternak atau setara dengan 7,3% dari total ternak sapi di Jawa Timur yang menvapai 5,2 juta ekor. Ternak yang telah divaksin terdiri dari sapi perah sebanyak 267.250 ekor, sapi potong 109.751 ekor, ternak bibit 2.290 ekor dan hewan Konservasi 800 ekor yang tersebar di Taman Safari Indonesia, Kebun Binatang Surabaya, dan Secret Zoo Batu.

Rincian alokasi vaksin tahap II di Jatim yaitu untuk re-vaksinasi  sebanyak 380.100 dosis. Dan alokasi untuk perluasan vaksin pertama pada sapi potong sebanyak 219.900 dosis. Pelaksanaan vaksinasi tahap II dimulai secara serentak di Jawa Timur Senin (25/7).

"Kami ingin menegaskan bahwa kami secara sinergis serius melakukan penanggulangan PMK ini. Strategi yang kita lakukan sejauh ini utamanya adalah menggalakkan vaksinasi pada ternak yang sehat," tegas Khofifah.

"Prioritas pertama yang harus divaksin adalah ternak bibit, sapi perah, sapi potong dan kerbau sedangkan untuk ternak kambing, domba, babi akan dilakukan vaksinasi setelah ternak sapi dan kerbau sudah tervaksin 100 persen," tandasnya. (OL-15)

 

BERITA TERKAIT