DALAM Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA ) mencatat bahwa sepanjang 4 tahun, dari 2016 - 2020 terjadi aksi kekerasan terhadap anak hingga mencapai 49.141 kasus.
" Dari 49.141 kasus kekerasan itu menimpa korban sebanyak 54.336 anak. Ini sungguh menjadi keprihatinan luar biasa, sehingga harus ada solusi preventif, sebagai pencegahan dan perlindungan anak – anak, dari kekerasan serta kejahatan seksual," kata, Anis Masita, aktifis sahabat anak di sela sela acara mendongeng.
Terkait keprihatinan itu pula, sejumlah LSM sahabat anak di Kota Solo menggelar dongeng dan bermain, dengan tema edukasi " Aku Mampu Menjaga Diri", yang digelar di tengah kegiatan Solo Car Free Day di kawasan Ngarsopuro, depan Pura Mangkunegaran, Minggu ( 24/7).
Lembaga Swadaya Masyarakat berfokus untuk pendampingan dan advokasi anak itu adalah Komunitas Ayo Main Solo, Yayasan Sahabat Kapas, Komunitas Permainan Tradisional Anak Bawang dan Republik Aeng Aeng.
Dongeng dan kegiatan bermain untuk anak itu, masih dalam bagian perayaan Hari Anak Nasional 2022, dan diikuti ratusan anak. Selain mendengarkan dongeng, anak anak itu diajak bermain permainan tradisional serta lomba karung tandem.
"Kami mendongeng secara teaterikal, menceritakan tentang kisah seorang anak laki – laki yang berani menghadapi ancaman dari seorang pelaku kekerasan seksual," ujar Isna, yang ikut mendongeng bersama Adis.
Melalui kegiatan dongeng “Aku Mampu Jaga Diri” , Isna berharap dapat menjadi edukasi ketahanan diri anak untuk bisa berkata “Tidak!”, berteriak keras meminta tolong dan menjaga bagian tubuh privasi mereka saat anak berhadapan dengan situasi yang berbahaya.
Selain mendongeng dan memberikan ruang bermain bagi anak, komunitas sahabat anak juga membagikan berbagai poster edukasi kepada orang tua yang datang di Car Free Day.
Poster tersebut berisi informasi bagaimana melindungi anak dan membantu kemandirian anak agar anak dapat melindungi diri sendiri ketika menghadapi kekerasan seksual. (OL-13)