PEMERINTAH Kota Sukabumi, Jawa Barat, sudah menyelesaikan pemberian vaksin dosis pertama penyakit mulut dan kuku (PMK), terutama sapi perah. Saat ini masih menunggu pendistribusian dosis vaksin selanjutnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Andri Setiawan menuturkan, kuota vaksin PMK yang diterima Kota Sukabumi tahap awal sebanyak 300 dosis. Karena terbilang sedikit dan cakupan wilayahnya yang cenderung kecil, pemberian vaksinasi bisa diselesaikan sesuai target.
"Alhamdulillah, kalau di Kota Sukabumi sudah selesai. Kami laksanakan sesuai jadwal target yakni pada 27-29 Juni lalu," terang Andri, Kamis (21/7).
Jarak waktu pemberian vaksin dosis kedua dilaksanakan 4 pekan setelah pemberian dosis pertama. Saat ini DPKHP Kota Sukabumi masih menunggu kirimannya dari Pemprov Jabar. "Jumlahnya dosisnya sama dan diberikan kepada sapi yang sama," terangnya.
Andri menuturkan, sebanyak 300 ekor sapi yang mendapatkan vaksin PMK tersebar di 36 peternakan. Vaksin diprioritaskan untuk peternakan rakyat. "Kalau yang peternakan swasta berkala besar vaksinnya dilakukan secara mandiri," jelas Andri.
Di Kota Sukabumi, Andri mengklaim, penyebaran PMK relatif cukup aman terkendali. Artinya, ketika terdapat hewan ternak yang dinyatakan suspek, maka secepatnya dilakukan penanganan. "Alhamdulillah, kalau di Kota Sukabumi cenderung landai. Sejauh ini semuanya bisa tertangani dengan baik," pungkasnya. (OL-15)