DI tengah melonjaknya harga gas elpiji non subsidi. Justru gas kemasan 3 kg kini mulai di serbu masyarakat. Kendati harganya di tingkat pengecer mencapai Rp30 hingga Rp35 ribu pertabung
Rahma salah satu Ibu rumah tangga di sungailiat Bangka mengaku, tidak sanggup lagi membeli gas non subsidi. Sehingga ia terpaksa membeli gas subsidi 3 kg kendati Rp.35 ribu pertabung.
"Kalau dibandingkan harga gas non subsidi Rp230 ribu. Harga gas 3 kg di toko-toko jauh lebih murah yakni Rp35 ribu pertabung," kata Rahma, Selasa (12/7)
Ia merincikan untuk mendapatkan gas 3 kg subsidi jika harga di toko Rp35 ribu maka untuk 12 kg butuh 4 tabung dengan harga Rp140 ribu. Perbadingan harga ini jauh dengan gas non subsidi 12 kg.
"Makanya gas 3 kg di toko toko atau di tingkat pengecer selalu diburu warga, kendati harga mencapai Rp.35 ribu pertabung," ujarnya.
Hal senada juga di ungkapkan Yunita Irt asal kota Pangkalpinang, ditoko toko banyak yang jual gas 3 kg, dirinya tidak mau ambil pusing dari mana mereka mendapatkanya, yang penting ketika butuh untuk keperluan dapur selalu ada.
Ia mengaku, fenomena banyaknya masyarakat nanti yang akan beralih ke gas 3 kg karena terus melonjaknya harga gas non subsidi. "Masyarakat kian terjepit di tengah himpitan ekonomi dampak melambung harga kebutuhan pokok,"ujarnya.
Ia mengaku harga semua melambung, tetapu besaran gaji yang diterima tidak naik-naik. "Saya juga bingung mengatur keuangan dapur, gaji tidak naik. Satu satunya cara harus beralih ke gas elpiji subsidi," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Presiden: Benih Unggul Kunci Swasembada Beras