PENGORBANAN Nurfah Ain, mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, menyisihkan waktu liburannya dengan menjadi peserta kuliah umum disela penandatanganan Nota Kesepahaman Media Group Network (MGN) dengan Universitas Andalas, di Gedung Rektorat Lantai IV, Kampus Unand, Limau Manis, Kota Padang, Rabu (6/7), tak sia-sia.
Ia bukan saja mendapatbanyak ilmu yang bersinggungan dengan disiplin ilmu yang diambilnya, tapi peluang dan ruang untuk bisa magang di MGN.
"Menariknya dari penyampaian di acara ini, ada kesempatan untuk magang. Karena sebelumnya mendapatkam informasi ini cuma magang di Media Indonesia (MI), yang notabene cetak. Tapi saya ingin fokus di broadcasting. Dan di acara ini, saya jadi tahu bahwa di MGN juga ada media lain yang fokus di broadcasting yakni Metro TV. Ini kesempatan emas bagi saya dengan mengikuti kegiatan ini," kata Ain yang berusia 20 tahun itu.
MGN yang diwakili Media Indonesia bertandang ke lantai IV Rektorat Unand bukan saja melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman, melainkan juga kuliah umum MGN dalam hal ini diwakili oleh pimpinan dari Media Indonesia yakni Direktur Utama Media Indonesia Firdaus Dayat dan Deputi Direktur Pemberitaan Ade Alawi.
Hadir dalam agenda itu, pimpinan Unand seperti Rektor Unand dan puluhan mahasiswa dan mahasiswi dari pelbagai jurusan di Unand. Terkhusus mahasiswa, mereka diberi asupan yang bergizi soal jurnalistik. Mulai dari profesionalis media dan mereka yang bekerja di media yakni wartawan, pengenalan klaster usaha di MGN, sosialisasi OSC, hingga
bagaimana visi MGN terutama Media Indonesia.
Unand dan Media Indonesia secara visi pada dasarnya identik. Sama punya visi kebangsaan. Unand punya tagline Untuk Kejayaan Bangsa, sementara MGN dan MI sendiri saat ini punya visi Meneguhkan Kebangsaan.
Ade Alawi yang cukup lama di Padang dengan menjadi Kepala Biro MI Padang, mengingatkan kembali jasa-saja Unand yang turut membesarkan MI terutama di dekade 2000-an. Di masa itu sejumlah cendekia di Unand aktif menulis di Media Indonesia, dan memberi warna bahkan pengaruh dalam sejumlah isu terutama persoalan hukum.
Ia mencontohkan nama yang sangat aktif menulis di MI, dan cukup berperan ikut membesarkan MI, yakni Saldi Isra. Saldi Isra yang kini menjabat sebagai Hakim Konstitusi sering bertandang ke Kantor Biro MI.
Kelindan Media Indonesia dan Unand terus berlanjut. Sejumlah akademisi muda melanjutkan kiprah Saldi menulis di Media Indonesia. Sebut saja misalnya Feri Amsari, Khairul Fahmi. Selain itu juga ada ahli ekonomi seperti Elfindri.
"Yang membesarkan MI itu adalah Unand. Kontribusi hukum dari Unand sangat tinggi dalam opini yang terbit di MI. Lalu juga sastrawan yang menghiasai laman sastra seperti Harry Efendi Tahar, Gus TF Sakai," beber Ade untuk memompa semangat peserta yang umumnya mahasiswa.
Kata Ade, mereka yang dari Unand kayak dijadikan role mode atau teladan.
"Kita ada rubrik Cerpen di hari Minggu. Banyak ruang di MI untuk ruang ekspresi kawan-kawan," Ade menambahkan.
Biro MI Padang dulunya, kata Ade, setiap Sabtu selalu mengadakan pelatihan jurnalistik.
Artinya MI selalu menebar jurnalistik ke siapa pun. Tentunya mahasiswa terutama anak komunikasi sudah seharusnya tak ragu lagi untuk menjalani pekerjaan sebagai wartawan.
Dijelaskan Ade, untuk jadi wartawan harus ada 3 kecakapan yakni kecerdasan kognitif, aspek afektif, dan kecerdasan psikomotorik.
"Dari sekarang adik-adik harus bisa melatih diri. Melatih dirinya dimana? Yah di Media Indonesia. Kan tadi juga sudah MoU. Sekarang adik-adik silahkan menulis di MI. Kami siap memberi pelatihan jurnalistik," ajak Ade.
Kepada mahasiswa dan mahasiswi itu juga disampaikan, bahwa mereka bisa magang atau memimba ilmu bukan saja di MI, tapi juga bisa di Metro TV dan Medcom.
Media Indonesia sendiri, kata Firdaus Dayat mewakili MGN untuk melakukan Nota Kesepahaman dengan Unand.
MoU ini meliputi, kerja sama penyediaan beasiswa tingkat sarjana dalam hal ini melalui Online Scholarship Competition (OSC), kerja sama pelatihan kehumasan & jurnalistik untuk mahasiswa/i dan pegawai di Universitas Andalas, kerja sama dalam pelaksanaan lomba-lomba (foto, video, tulisan, poster dll) sebagai sarana promosi program dari Universitas Andalas.
Lalu kerja sama dalam program Journalist Development Porgram dan peluang kesempatan magang di Media Group Network, kerja sama redaksional untuk penulisan hasil-hasil riset dalam rubrik khusus humaniora.
Baca juga : Di Nias Utara, Presiden Pesan Bantuan PKH untuk Tambahan Modal Usaha
Selanjutnya, kerja sama dalam pendistribusian ePaper Media Indonesia.
Para Pihak sepakat untuk menjajaki kemungkinan sinergi produk, fasilitas dan sumber daya yang dimiliki masing-masing Pihak sehingga dapat terselenggara kerjasama yang saling menguntungkan.
Nota Kesepahaman ini mulai berlaku efektif mengikat Para Pihak, selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2027.
Firdaus mengakui, sebenarnya Unand yang memberikan kesempatan dalam penjajakan kerja sama ini.
Ihwalnya, Warek III Unand melakukan kunjungan balasan ke Media Group. Warek III meyakini bahwa program yang berlangsung seperti magang mahasiswa dan OSC bagus ditindaklanjuti.
Tak berselang lama, Unand memberikan 20 beasiswa melalui OSC dengan formasi 20 jurusan unggulan. Termasuk didalamnya Kedokteran.
"Beasiswa untuk anak SMA tamat tahun sekarang. Mereka disaring oleh OSC. Berlaku untuk tahun ajaran 2023," jelas Firdaus.
Sekaitan dengan OSC, Unand merupakan perguruan tinggi pertama yang ikut di luar Pulau Jawa sejak program OSC diluncurkan pertama kali pada 2015.
"Sampai tahun 2021, kita sudah menjaring sekitar 2300 mahasiwa yang diberikan beasiswa," ujar Firdaus yang juga alumni Unand angkatan 1985 ini.
OSC adalah satu bentuk program nyata MGN untuk memajukan bangsa dan berkaitan dengan tagline Media Indonesia dan Media Group; Meneguhkan Visi Kebangsaan.
"Terlihat dari Owner kita (Pak Surya Paloh) dalam tiap diskusi atau wawancara saat ini, selalu bicara kebangsaan, menjahit kebangsaan. Jadi independen kita adalah visi kebangsaaan," tukasnya.
Ini juga sejalan dengan visi Unand dalam menatap kebangsaan. "Kita punya target mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu juga amanat kostitusi. Unand sebagai institusi, MI punya banyak usaha, maka menarik dikolaborasikan," kata Rektor Unand Yuliandri.
Ia yakin kerja sama ini saling menguntungkan. Apalagi Unand punya ilmu komunikasi, maka dengan adanya Nota Kesepahaman, mahasiswa Ilmu Komunikasi, sebelum tamat, bisa hadir di arena jurnalistik yang disediakan Media Indonesia atau MGN untuk melatih diri.
"Apalagi Unand punya kebijakan sekarang, pemagangan," tukasnya.
Menyadari MGN punya banyak klaster usaha, Yuliandri menuturkan, Unand nantinya siap untuk kerja sama, baik mahasiswa maupun dosen. Khusus bidang penelitian dan riset, Unand punya keunggulan misal soal pangan. Nah, menurut Yuliandri, Unand bisa hadir di klaster usaha seperti Pangan Sari milik MGN.
Program lainnya soal isu bantuan kemanusiaan juga demikian. "Bencana nonalam, Unand tempat rujuka penanggulangan covid, dukungan Media Indonesia juga kami terima," katanya.
Sebetulnya antara Media Group dengan Unand sudah lama menjalin kerja sama. Tapi tidak dalam bentuk tertulis.
Bagi Unand Nota Kesepahaman ini sangat berarti. Dalam hal publikasi, diyakini Media Indonesia dan media lainnya di bawah bendera MGN akan sangat membantu menyuarakan Unand ke level nasional.
oleh sebab itu, ia minta baik akademisi maupun mahasiswa di Unand betul-betul memanfaatkan kerja sama ini, dengan aktif mengisi ruang konten di Media Indonesia.
"Keatif itu kita minta ke anak-anak kita (mahasiswa) dan juga dosen. Kita punya tanggungan bagaimana media sekarang tidak lagi pilar negara saja, tapi transformasi ke mahasiswa. Perlu dimanfaatkan itu," bilangnya.
"Dengan kompetisi bisa memaksimalkan potensi dengan menguasai teknologi dan komunikasi," ujarnya.
Dengan MoU ini, sebut Yuliandri, MI bisa melihat potensi yang dimiliki Unand. "Apa yang secara prinsip bisa dilakukan, sehingga dimana ada MI, Unand juga ada," ungkapnya.
"Atas nama pimpinan kita ucapkan terima kasih, MI mau kerja sama. Meski sudah lama, tapi formal kita perbaharui lagi," pungkasnya.
Firlia Prames Widari, 19, dari jurusan Ilmu Komunikasi juga mengaku senang bisa menjadi bagian peserta dalam kuliah umum yang digelar MI.
"Saya senang, jadi tahu bahwa di MG banyak program kerja. Apalagi misal ada OSC tadi, kalau ada tetangga yang membutuhkan, nanti saya kasih tahu," pungkasnya. (OL-7)